Pemerintah Provinsi Papua memastikan kirab api
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020, akan diarak dari Kabupaten Raja
Ampat.
Api tersebut selanjutnya diarak ke lima
wilayah penyelenggaran PON di Papua, yakni Kota dan Kabupaten Jayapura, Mimika,
Jayawijaya, Merauke dan Biak maupun seluruh provinsi di Indonesia.
“Kirab api PON diawali dari Salawati,
Kabupaten Raja Ampat. Diharapkan nanti dari pusat Menteri yang datang membuka
kirab api PON yang akan diarak itu,” terang Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda
Provinsi Papua Yusuf Yambe Yabdi, di Jayapura, Jumat (20/10) kemarin, di
Jayapura.
Sementara menyoal proyek pembangunan stadion
Papua Bangkit di Kampung Harapan, Sentani Kabupaten Jayapura, Yusuf mengklaim
sudah memenuhi standar FIFA. Dalam artian, stadion tersebut sudah layak untuk
mempertandingkan turnamen sepakbola tingkat Asia bahkan dunia.
Apalagi stadion yang dibangun diatas lahan
seluas 13 hektar ini, memiliki lapangan pemanasan bagi kedua belah tim yang
akan bertanding. “Sehingga kita katakan bahwa sudah tidak diragukan lagi bahwa
stadion ini memang sudah kelas dunia”.
“Karenanya, kita harap nanti penyelenggaraan pembukaan
dan penutupan PON 2020 dilaksanakan di stadion tersebut,” tutur dia.
Dia menambahkan, Stadion Papua Bangkit yang dibangun
oleh PT. PP ini direncanakan rampung pada Desember 2018.
Stadion tersebut memilki kapasitas 45 ribu
tempat duduk, sehingga diklaim sebagai yang terbesar kedua di Indonesia,
setelah Stadion Gelora Bung Karno.
“Makanya jika Indonesia menjadi tuan rumah
Piala Dunia tahun 2034, kami di Provinsi Papua sudah bisa menjadi salah satu
tuan rumah penyelenggaranya. Sebab tak diragukan lagi Stadion Papua Bangkit ini
sudah memenuhi standar FIFA”.
“Bayangkan saja stadion kita punya lapangan pemanasan,
sementara Stadion Gelora Bung Karna (GBK) memilikinya. Dan yang lebih
mencengangkan warna atap stadion maupun tempat duduk sudah diputuskan oleh
Gubernur merah putih yang menandakan kebesaran Indonesia,” pungkasnya.