Penjabat Gubernur Papua
Soedarmo minta ada investigasi secara transparan yang diumumkan ke publik,
terkait kecelakaan kerja yang terjadi di Stadion Papua Bangkit, Sabtu malam.
Dari hasil investigasi itu pula, bakal
disimpulkan apakah kecelakaan kerja terjadi akibat “human error” (kesalahan
manusia) atau kah akibat hal lain.
Penegasan ini disampaikan Gubernur Soedarmo di
Jayapura, di sela-sela peresmian aula GKI Petra
Bucend II Entrop, Jayapura, kemarin.
Dia juga mengharapkan para pimpinan proyek agar
bisa segera melakukan evaluasi terhadap kecelakaan yang terjadi itu. Sebab bila
tak ada evaluasi dikhawatirkan muncul kecelakaan kerja serupa yang justru akan
merenggut semakin banyak korban jiwa.
“Ini tentunya tanggung jawab pimpinan proyek
dalam hal menginvestigasi atau melakukan pengecekan terhadap penyebab
kecelakaan. Ini saya harapkan supaya kedepan tidak lagi terjadi kecelakaan yang
lain, cukup sampai saat ini,” harapnya.
Ditanya soal informasi jatuhnya korban jiwa,
Gubernur mengaku belum mendapat informasi resmi dari PT. PP selaku pihak ketiga
yang mengerjakan pembangunan stadion.
“Nanti akan saya cek (apakah ada korban jiwa
dari kecelakaan kerja di Stadion Papua Bangkit). Saya sampai sekarang belum
dilapori oleh pimpinan proyeknya,” sebutnya.
Sebelumnya, Polda Papua dalam rilis yang
diterima harian ini membenarkan kecelakaan kerja pada Sabtu (9/6) pukul 22.30
Wit, di lokasi pembangunan Stadion Papua bangkit Kampung Harapan Distrik
Sentani Timur Kabupaten Jayapura, hingga
menyebabkan satu karyawan meninggal dunia dan tiga orang luka-luka.
Kronologis kejadian berawal saat para pekerja
PT. PP melakukan pengecoran tiang kolom Stadion Papua bangkit. Sayangnya tiang
penyangga (penopang) bangunan tidak kuat dan kemudian roboh.
Sudi, seorang karyawan yang meninggal dunia
langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua guna keperluan
otopsi. Sedangkan tiga korban luka-luka, Ahmat Efendi, Prio Septiawan dan Ulil
Absor dirujuk di Rumah Sakit Dian Harapan Waena, guna mendapatkan perawatan
medis.