- Seluruh wilayah Pegunungan Bintang sangat terisoler;
- Akses antar distrik dan antar kabupaten Pegunugan BIntang dengan kabupaten tetangga dan Provinsi hanya mengandalkan transportasi udara/pesawat dengan biaya relatif mahal/tinggi.
- Terdapat enam lapangan terbang yang dapat didarati pesawat Cessna dan Twin otter, dibangun oleh Gereja Khatolik dan gereja Protestan (GIDI) sejak tahun 1958
- Lapangan terbang tersebut meliputi lapangan terbang Oksibil,Batom, yang dapat didarati Twin Otter, sementara lapangan terbang lainnya hanya bisa didarati pesawat cessna.
- Pada Tahun Anggaran 2004, melalui dana Otsus yang dikelola Oleh Dinas Perhubungan Provinsi telah melaksanakan peningkatan lapisan penetrase sepanjang 100 M pada Lapangan Terbang Oksibil dan Batom serta rehabilitasi RW Lapangan Terbang Kiwirok dan pada tahun anggaran 2005 telah dilakukan peningkatan areal parker pada lapangan terbang Oksibil.
- Diharapkan adanya suatu rencana pembangunan lapangan terbang yang berukuran besar di daerah Teraplu Distrik Aboy dengan kapasitas Foker 100.
- Hal ini apabila terealisasi, maka Lapangan Terbang dimaksud sebagai lapter alternatif dalam rangka menunjang kegiatan transportasi bagi wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, juga sebagai moda transportasi/terminal guna melayani distrik-distrik.
- Kondisi jalan yang ada masih berupa jalan tanah, baik jalan dalam kota kabupaten maupun jalan antardistrik. Khusus untuk jalan antar distrik dalam keadaan rusak bahkan sebagian sudah tertutup hutan dan semak belukar.
- Listrik
- Listrik yang ada hanya di ibukota kabupaten dan distrik dengan tingkat pelayanan yang terbatas.
- Sumber listrik yang ada baru berupa diesel, solar sel dan aki dengan kapasitas dan tingkat penggunaan yang terbatas.
- Sumber listrik tersebut umumnya di miliki oleh pemerintah/kepala distrik dan missi/gereja.
- Air Bersih
- Pelayanan air bersih sampai saat ini belum ada dan merupakan satu masalah pokok.
- Untuk pemenuhani kebutuhan air bersih dilakukan sendiri oleh masyarakat dengan cara menampung air hujan, air sumur dan air sungai/kali dengan tingkat sterilisasi sangat rendah karena air pegunungan banyak mengandung zat kapur .
- Pada Tahun Anggaran 2004, telah dibangun satu unit intec dan Resefoir guna melayani kebutuhan air bersih di Ibukota Oksibil, tahun 2005 terbangun jaringan pipa primer sepanjang 5.300 yang dilaksanakan pemerintah Provinsi dan Kabupaten, namun saluran sekunder dan jaringan tersier belum terpasang
- Komunikasi dan Informasi
- Komunikasi antarwilayah distrik dan dengan wilayah luar kabupaten selama ini menggunakan Single side Band (SSB) milik Departemen Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Misionaris.
- Informasi disampaikan melalui siaran RRI Wamena dan RRI Jayapura. Disamping itu juga ada beberapa buah TV milik petugas pemerintah dan misionaris yang menggunakan antena parabola.
- Penggunaan HP satelit untuk komunikasi keluar kabupaten hanya terbatas pada beberapa petugas pemerintah.
- Di kota Oksibil dan beberapa distrik khususnya 6 distrik induk telah terpasang telepon pasti yang saat digunakan selain petugas distrik juga masyarakat.
- Melalui program 100 hari Pemerintahan SBY dan YK memberikan perangkat jaringan telepon seluler, sehingga mempermudah komunikasi bagi pegawai yang bertugas di Oksibil maupun masyarakat setempat.