Laju eskpor impor dari dan ke Provinsi Papua selama periode Januari Maret 2007 menunjukan tren serupa dimana pada bulan Februari keduanya mengalami penurunan kemudian bergairan kembali dibulan Maret berikutnya.
Nilai ekspor bulan Februari berkurang 55,46 persen dibandingkan Januari dari 501,08 juta US$ menjadi 223,18 juta US$ pada bulan Februari, namun kembali menggeliat pada Maret dengan kenaikan 80,56 persen menjadi 402,97 juta US$. Hal yang sama terjadi pada nilai Impor yang mengalami penurunan pada bulan Februari sebesar 25,5 persen dari 70,63 juta US$ serta naik moderat pada bulan Maret menjadi 53,71 juta US$ atau naik sekitar 2,08 persen.
Demikian dikemukakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Ir. JA. Djarot Soetanto, MM saat memberikan keterangan pers, kemarin, di Sasana Gamma Kantor BPS Papua Dijelaskan Djarot, nilai ekspor Papua pada bulan Februari terbesar ke Negara Spanyol sebesar 105,70 juta US$ atau 42,90 persen dari total ekpor, disusul ekspor ke Negara Jepang 32,16 juta US$ dan Philipina 36,49 juta US$ atau masing-masing sebesar 22,56 persen dan 16,03 persen.
Sedangkan selama periode Januari Maret 2007, kontribusi ekspor juga, mengalami hal yang sama, yakni ke negara Spanyol merupakan yang paling dominan dengan nilai 38,93 persen, kembali disusul Jepang sebesar 26,25 persen, Philipina 10,30 persen dan ke negara lainnya 18,32 persen. Untuk impor, menurut Djarot, selama periode Januari Februari 2007, golongan yang paling berpengaruh dalam impor non migas Papua adalah golongan mesin/pesawat mekanik (HS84) dengan kontribusi sebesar 39,82 persen, disusul barang dari besi/baja (HS73) sebesar 16,79 persen, kemudian kendaraan dan bagiannya (HS87) sebesar 6,27 persen. Dari total nilai impor non migas Papua bulan Februari 2007 sebesar 37,38 juta US$, sebanyak 30,33 persenya berasal dari Negara Australia dan 19,48 persen dari Amerika Serikat. Sedangkan impor dari Negara-negara Asia paling besar berasal dari Singapura sebesar 3,01 juta US$.**