"Wakil Gubernur Papua Alex Hasegem, SE mengatakan angka kasus kematian di Kabupaten baru Dogiyai, masih kontroversi. Menurutnya, belum dapat dipastikan angka kematian akibat kolera di sana (Dogiyai) sebab pihaknya masih menunggu laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Papua yang saat ini tengah berada di lokasi. Kendati begitu, Wagub menghimbau semua pihak untuk tidak menyebarkan kabar angin atau kabar yang belum akurat kepada khalayak ramai. Sehingga tidak memunculkan spekulasi terkait angka kematian akibat kolera di Kabupaten yang baru seumur jagung itu. ”Kalau angka kematiannya belum jelas jangan diumumkan dulu. Pers juga kita himbau harus cek dulu ke lapangan baru sebarkan informasi ke public sebab jumlah korban meninggal masih belum pasti”.
”Bupati Dogiyai juga belum berani menyatakan jumlah yang pasti karena belum ada data yang valid. Justru jumlah korban yang ada dicatatan dia lebih kecil daripada yang diumumkan,” tukas Wagub Hasegem kepada pers di Kantor Gubernur, Sabtu (2/8). Terkait dengan ini, Wagub menghimbau pihak kesehatan terdekat yang turun melakukan penanganan harus benar-benar serius menangani masalah tersebut. Serta segera melakukan sterilisasi daerah agar penyakit itu tidak lagi menyebar luas dan kembali memakan korban jiwa. Sebelumnya seperti diberitakan media ini, Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) Sinode Kingmi wabah kolera dan muntaber yang telah melanda wilayah Lembah Kamuu, Kabupaten Dogiyai sejak 6 April 2008 lalu telah menewaskan 156 orang dewasa dan anak-anak. Wabah itu juga diyakini telah menyebar di 17 kampung dari 2 distrik di Lembah Kamuu, Dogiyai dan 2 kampung dari 1 distrik di Paniai.