"Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) Jayapura menepis anggapan masyarakat, bahwa salah satu Perguruan Tinggi Negeri ini memiliki banyak kekurangan dalam proses belajar mengajarnya. Menurut Kepala UPBJJ-UT Jayapura, Dr. Leonard Sagisolo, perguruan tinggi ini justru memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki universitas lain. Antara lain, seperti memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat yang terkena kendala atau tidak bisa meninggalkan tempat tugas, orang dengan cacat fisik, dan sedang mengalami hukuman penjara/narapidana. ”UT ini sudah ada di Papua sejak 1984 dan saat ini telah ada diseluruh Kabupaten. Lagipula UT merupakan Perguruan Tinggi ke-45 yang mendapat predikat terbaik ke-5 setelah UI, ITB, UGM, dan IPB,” tukas Leonard yang didampingi Kasubag TU, Administrasi dan Keuangan H Ahmadi, Kordinator Registrasi Sugiono dan Koordinator Bantuan Belajar Alib Wianggono, saat menggelar press conference di Kantor UPBJJ-UT Jayapura, Sabtu (2/8).
"Menurutnya, hingga saat ini UPBJJ-UT se-Tanah Papua telah memiliki sebanyak 4.324 mahasiswa. Sedangkan yang telah menjadi alumni sebanyak 5.674 orang dengan lulusan terbanyak pada program PGSD atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dilain pihak, untuk memperlancar pelayanan kepada mahasiswa yang tersebar diberbagai tempat, UPBJJ-UT telah menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga perguruan tinggi negeri dan swasta diseluruh Indonesia, PT. Pos Indonesia, Bank BRI, Bank BTN, Badan Kepegawaian Nasional, Stasiun TV, RRI, Perpustakaan Nasional serta Pemerintah Daerah.
”Jadi, kami menepis anggapan bahwa UT ini memiliki banyak kekurangan, antara lain pendidikan yang lama atau belajar sulit padahal kalau ditanya kepada para alumni mereka pasti ikut membantahnya. Justru ada yang hanya menyelesaikan kuliah selama 3 Tahun,” jelas Leonard. Sementara itu, dari keterangan salah seorang alumni lulusan tahun 2005, Lidya Maramra, yang saat ini menjadi guru SD Inpres di Kota Raja, Abepura Kota Jayapura, dikemukakan bahwa dirinya mendapat banyak kemudahan dari kegiatan perkuliahan di UT. Kegiatan perkuliahan tersebut, lanjutnya, sama sekali tidak mengganggu rutinitas sehari-harinya sebagai guru. ”Jadi, kehadiran UT sangat membantu sekali, apalagi profesi saya sebagai guru saya merasa sangat terbantu dengan adanya kemudahan yang ditawarkan perguruan tinggi negeri ini,” akunya.