"Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Kalimantan Selatan, Selasa (26/8), melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, Papua. Tim ini diterima secara resmi oleh Sekda Papua Drs. Tedjo Soeprapto, MM mewakili Gubernur Papua. Kedatangan Komisi II DPRD Kalsel ini, adalah dalam rangka studi banding masalah peternakan di Papua secara umum. Menurut Ketua Tim Komisi II DPRD Kalsel, HM. Zaini, SH, MH, Tujuan studi banding adalah mempelajari cara peternakan babi dan sapi di Papua, karena peternakan kedua jenis hewan ini, di Banjarmasin masih sangat sedikit. Disisi lain, tim dari lembaga eksekutif Kalsel ini, ingin mengetahui bagaimana penyediaan pakan atau makanan ternak, baik oleh masyarakat maupun Pemerintah sehingga peternakan sapi maupun babi di Papua dapat berkembang dengan baik.
"Zaini juga mengatakan, kunjungan ke Jayapura adalah untuk mengetahui masalah besaran anggaran dari bidang peternakan APBN, Dekon dan APBD yang dipergunakan untuk mendukung bidang peternakan di papua. Menjawab keingintahuan sebanyak 11 Anggota DPRD ini, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua, Didik Radjasa antara lain mengatakan peternakan sapi hanya berada diwilayah Jayapura, Merauke, dan Nabire. Sedangkan untuk peternakan babi hanya berada di pedalaman karena secara sosial budaya, ternak ini sudah melekat dengan masyarakat.
"Menurutnya, untuk masalah makanan ternak, para peternak babi didaerah pedalaman mendapatkan makanan ternak dari sisa-sisa ubi jalar dan daun-daun ubi jalar. Sementara untuk ternak sapi, rumput di Papua sangat melimpah ruah sehingga ternak yang ada tidak akan terbengkalai. Kalau pabrik pakan disini tidak ada. Tapi untuk makanannya dapat didapatkan dengan mudah oleh para peternak, jelasnya. Ditambahkan, Radjasa, populasi ternak sapi di Papua menurut data terakhir berjumlah sekitar 55 ribu ekor. Sedangkan ternak babi sekitar 350 ribu yang tersebar di 21 Kabupaten/Kota.