"Provinsi Papua memiliki berbagai potensi yang besar dan terus mengalami proses kemajuan dalam Pembangunan. Walaupun begitu, ditemukan pula persoalan dan tantangan Pembangunan beragam, kompleks dan multidimensi, diantaranya sumberdaya manusia yang masih rendah, khususnya masyarakat asli yang hidup di kampung-kampung, daerah-daerah terisolir, terpencil dan jauh dari pusat pelayanan Pemerintahan. Demikian disampaikan Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Papua Drs. Tedjo Soeprapto, MM pada acara seminar Nasional perspektif percepatan pembangunan di tanah papua menuju Papua baru, di Sasana Krida Kantor Gubernur, Selasa malam.
"Menurut Gubernur, wilayah Papua dengan potensi yang besar ini, ikut menyebabkan banyak penduduk hidup dalam keterisolasian geografis, infrastruktur, transportasi, komunikasi, layanan sosial dan sumber inovasi pembangunan. Dilain pihak, aspek Pemerintahan diperhadapkan pada masih lemahnya kapasitas kelembagaan (capacity building) Pemerintah Daerah pada hampir di semua tingkatan (Provinsi, Kabupaten/Kota, Distrik, Kampung).
"Hal yang memprihatinkan lainnya, lanjut Gubernur, Provinsi ini diperhadapkan dengan proses kerusakan lingkungan hidup akibat pelaksanaan dan kegiatan Hak Penguasaan Hutan (HPH), perkebunan besar, perambahan hutan tidak terkendali, masalah sampah, dan merosotnya kualitas air bersih untuk kebutuhan dasar masyarakat luas. Sehingga dalam kondisi demikian, diperlukan berbagai upaya dalam kerangka menciptakan paradigma, pendekatan, strategi, kebijakan dan program pembangunan yang dinilai mampu memanfaatkan potensi daerah secara bijaksana, guna mengatasi persoalan-persoalan pembangunan serta mengembangkan dan mempercepat pembangunan daerah.
"Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah melalui Seminar Nasional yang melibatkan para pakar pembangunan dan keilmuan di pusat dan daerah ini diharapkan bisa menghasilkan bahan masukan untuk percepatan pembangunan Papua, cetusnya. Kegiatan seminar ini, dibuka secara resmi oleh Sekda Papua mewakili Gubernur yang berhalangan hadir. Kegiatan ini diselenggarakan Badan Pengurus Daerah Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Provinsi Papua mulai 26 s/d 28 Agustus 2008.
"Tujuan digelarnya seminar ini antara lain mendalami pemikiran kritis dan konstruktif dalam berbagai perspektif pengetahuan dan pembangunan. Serta menemukan berbagai pendekatan, strategi, kebijakan dan program pembangunan yang memiliki keunggulan komporatif maupun kompetitif mendukung terwujudnya Papua baru. Sementara itu, dua Menteri yang sebelumnya dijadwalkan hadir sebagai pembicara, Yakni Menteri PU dan Menteri PAN, batal melakukan kunjungan ke Papua dan diwakili oleh Ketua Senat Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, Prof. Sutarjo.