Pemerintah Provinsi Papua melalui instansi baru Lembaga Pengelolaan Dana Keagamaan yang dipimpin oleh Benny Sweny, bakal mendata kembali jumlah orang miskin di “bumi cenderawasihâ€. Menurut Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP,MH bila pendataan telah rampung, maka akan dibuat program terfokus untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat keluar dari kemiskinan.“Sebab, Papua merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Dengan begitu, pendataan ini bertujuan untuk mengeluarkan Papua dari kemiskinan,†jelas Gubernur dalam satu kesempatan, baru-baru ini.
Dikatakan, grafik atau jumlah angka kemiskinan di Papua sangat berbeda dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), padahal daerah NTT sangat tandus tetapi pemerintah setempat berhasil mengurangi angka kemiskinan.Kekayaan daerah dengan sumber daya alam serta pengelolaan anggaran yang besar, justru membuat Papua mengalami kemunduran dalam menekan angka kemiskinan. Untungnya upaya keras pemerintah berbuah hasil dengan turunnya angka kemiskinan sejak enam bulan terakhir. “Saya tekankan untuk Bupati/Walikota se Papua agar bekerja keras menurunkan angka kemiskinan dan buat program terarah dan tepat sasaran, upaya ini membuahkan hasil,†imbaunya
Sekedar diketahui, data Badan Badan Pusat Statistik (BPS) Papua menyebutkan Penduduk miskin mencapai 924.410 orang di Papua pada Mei 2014.Jumlah ini turun sebesar 1,47 persen atau sekitar 36.200 orang, dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September tahun lalu yang berjumlah 960.560 rorang.Penduduk miskin terkonsentrasi di daerah perdesaan sekitar 889,04 ribu orang, sementara penduduk miskin yang tinggal di perkotaan sebesar 35,37 ribu orang.