Pemerintah Provinsi Papua nampaknya tak setengah-setengah dalam meningkatkan produksi komoditi buah merah.

Tahun ini, Pemprov melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua kembali menyiapkan 1000 pohon bibit buah merah yang akan dibagikan kepada petani di 14 kabupaten.

“Tahun ini kita tetap kembangkan tanaman buah buah merah. Komoditi ini tetap diberikan untuk 14 kabupaten sebagai sentra pengembangan buah merah,”  terang Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Semuel Siriwa, Jumat (29/1) di Jayapura.

Menurut dia, dalam mendorong pengembangan buah merah, pemerintah provinsi bakal memberikan bantuan dana kepada petani. Dana itu akan langsung ditransfer langsung ke rekening mereka, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

“Mengapa diserahkan dana bantuan bagi petani? sebab nantinya digunakan mereka untuk menyediakan lahan, kemudian pemeliharaan serta penanaman bibit pohonnya. Tujuannya jelas untuk tingkatkan  kesejahteraan masyarakat di 14 kabupaten,” tutur dia.

Ditanya soal produksi buah, Semuel mengatakan instansinya sudah melakukan kerjasama dengan Holding Company Provinsi Papua untuk meningkatkan hasil produksi serta mutunya.

“Kita juga bahkan melakukan kerjasama dengan Institut Surya dan fakultas pertanian Universitas Papua di Manokwari. Yang tak kalah penting, kita akan arahkan hasil produksi dan program buah merah agar masuk dalam Gerbangmas”.

“Sebab pada ahun lalu saja Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura telah mengembangkan buah pada areal seluas 263 hektare di 14 kabupaten dengan 1005 benih pohon,” ucap dia.

Sementara untuk mendukung peningkatan hasil produksi yang baik dan higienis, tambah dia, pemerintah provinsi bakal menyiapkan alat pengolahan yang lebih modern pada delapan kabupaten yaitu Jayapura, Tolikara, Memberamo Tengah, Yahukimo, Nabire, Timika dan Yalimo serta Puncak Jaya.

“Sebab selama ini petani masih mengolah secara manual. Makanya dengan kehadiran alat pengelohaan yang lebih modern ini, diharapkan hasil produksinya lebih terjamin dan bisa dipasarkan keluar Papua bahkan negeri,” harap Semuel.