Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan
pelaksanaan Konferensi Internasional Keanegaraman Hayati Ekowisata 2016 di Bumi
Cenderawasih, mampu memberi dampak yang positif bagi pelaku ekonomi kreatif.
Hal demikian dikemukakan Asisten Bidang Perekonomian
dan Kesra Sekda Provinsi Papua, Elia Loupatty usai memimpin rapat persiapan
pelaksanaan Konferensi Internasional Keanegaraman Hayati Ekowisata 2016, Senin
(15/8) di Kantor Gubernur.
“Hasil rapat ini menyatakan persiapan jelang
konferensi internasional sudah mencapai 70 persen. Sudah ditetapkan konferensi
digelar 7-10 September yang mana diharapkan selain mempromosikan potensi
keanekaragaman hayati dan ekowisata kita, juga berdampak bagi pelaku ekonomi
kreatif daerah,†terang dia.
Lebih lanjut Elia mengusukan adanya field trip
(studi lapangan) disela-sela pelaksanaan konferensi internasional guna mendorong
para peserta agar turut mengunjungi pelaku ekonomi kreatif di Papua seperti
pengrajin usaha batik dan lainnya.
â€Dengan begitu, ada dampak bagi pengrajin kita
baik yang membatik, melukis, maupun kuliner. Dengan begitu, kita dapat nilai
tambah juga,†kata dia.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH)
Provinsi Papua, Noak Kapisa menyatakan keinginan untuk mendorong para peserta
konferensi internasional mengunjungi sejumlah tempat wisata di Kota dan
Kabupaten Jayapura, diantaranya di Tugu Mac Arthur, Danau Sentani serta Teluk
Youtefa.
“Karena ini merupakan seminar ilmiah tentang
keanekaragaman hayati eko wisata dan ekonomi kreatif maka tak salah mengajak
mereka mengunjungi beberapa tempat wisata di Kota dan Kabupaten Jayapuraâ€.
“Sehingga bisa sekaligus mengenalkan dan
mempromosikan dunia wisata Papua,†terang dia.
Sementara menyinggung mengenai kehadiran para
peserta konferensi, lanjut dia, hingga kini baru 6 duta besar yang menyatakan kesediaan
dari 13 negara yang diharapkan hadir.
“Meski begitu, kami optimis semuanya akan dapat hadir
dalam kegiatan konferensi. Sebab kegiatan ini tak hanya untuk kepentingan dunia
tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan orang asli Papua,†tuturnya.