Gubernur Papua Lukas Enembe
menyampaikan bantahan terkait pernyataan di media sosial yang menyebut
keinginan Papua untuk merdeka bila calon petahana Ahok tak diijinkan maju di
Pilkada DKI Jakarta.
Orang nomor satu di Papua ini menuding
pernyataan itu merupakan suatu pembohongan publik yang dibuat oleh orang tak
bertanggung jawab, dengan tujuan tertentu, yakni ingin memecah belah keutuhan
NKRI di Papua.
“Sudah berkali-kali saya nyatakan NKRI harga
mati bagi kami di Papua. Sehingga jangan ada yang mencoba merusak tatanan yang
sudah kami bangun dengan baik. Sebab sekali lagi kami tidak berpikir untuk
merdeka, tapi saat ini kami hanya fokus pada bagaimana mensejahterakan rakyat
yang hidup di atas tanah ini."
“Karena itu, pada kesempatan ini saya
sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta bahwa saya
sama sekali tidak pernah memberikan pernyataan berkaitan Pilgub ibukota,†jelas
Gubernur Papua dalam siaran persnya yang diterima harian ini, kemarin.
Ia menambahkan, rakyat Papua sangat senang dan
gembira dengan gebrakan Pemerintah Pusat dibawah kepemimpinan Joko Widodo dan
Jusuf Kalla yang sangat fokus dalam membangun Papua.
Bahkan Presiden telah berkali-kali melakukan
kunjungan ke Provinsi Papua. Dimana hal itu menandakan ada keinginan kuat
Kepala Negara untuk membangun Bumi Cenderawasih lebih cepat dalam mengejar
ketertinggalan.
“Intinya sebagai Gubernur Papua saya tidak punya
waktu untuk mengurus provinsi lain. Apalagi mengenai Pilkada DKI yang memiliki karakter
permasalahan jauh berbeda dengan Papuaâ€.
“Makanya, saya hanya ingin fokus bangun Papua supaya
menjadi lebih baik. Saya tidak akan berhenti
berjuang untuk melakukan perubahan terhadap Undang-undang 21 2001
tentang Otonomi Khusus bagi Papua. Sebab itulah kunci menuju kesejahteraan bagi
rakyat Papua, yakni dengan melakukan perubahan UU itu bukan mengurusi masalah
provinsi lain,†tutur dia.
Sebelumnya, pada beberapa media sosial beredar
pernyataan Gubernur Papua yang seakan-akan memberikan menanggapi Pilkada DKI
yang menekankan jika “Non Muslim tidak boleh jadi Gubernur DKI atau Presiden
Indonesia maka biarkan Papua Merdekaâ€.
Pernyataan itu kini menjadi viral di media massa
yang dikhawatirkan memecah belah persatuan dan kesatuan yang sudah terbangun
dengan baik di Tanah Papua.