Masyarakat Bumi Cenderawasih
diminta untuk tak terpancing dengan pernyataan menyesatkan mengatasnamakan Gubernur
Papua Lukas Enembe, yang menyikapi suatu polemik suku, agama, ras dan antar
golongan (SARA).
Hal demikian disampaikan Kepala Biro Humas dan
Protokol Setda Papua Israil Ilolu kepada media massa di Jayapura, Jumat
(21/10), kemarin, menyikapi maraknya pemberitaan mengatasnamakan Gubernur Lukas
Enembe.
“Saya minta masyarakat jangan sampai
terpancing dengan komentar negatif mengatasnamakan Gubernur. Yang sebenarnya
bapak Gubernur Papua selalu menghormati suku, golongan dan agama yang ada di
Papua bahkan di Indonesia,†kata dia.
Israil melanjutkan, kepala daerah selalu
mengikuti dengan cermat perkembangan politik yang terjadi di seluruh Papua
bahkan Indonesia. Namun beliau tak pernah memusingkan masalah politik yang
berkembang di tanah air, khususnya di DKI Jakarta.
“Berkembang isu kemarin di media massa kalau
Ahok tidak jadi calon Gubernur DKI Jakarta Papua akan minta merdeka. Pernyataan
ini katanya dikeluarkan oleh bapak Gubernur Lukas Enembeâ€.
“Ini hoax dan pernyataan tidak benar sehingga
warga saya minta untuk bisa memilah-milah bacaan supaya tidak terpancing
hal-hal menyesatkan seperti ini. Intinya jangan gampang percaya dengan
informasi yang belum tentu kebenarannya,†ucapnya.
Ia mengimbau masyarakat, bila menemukan pernyataan
yang kebenarannya belum dapat dikonfirmasi agar tidak cepat-cepat ikut
membagikannya melalui media sosial. Hal ini guna menghindari potensi konflik
yang dapat memecah belah kesatuan NKRI di tanah Papua.
Sebelmnya, Gubernur Papua Lukas Enembe
menyampaikan bantahan terkait pernyataan di media sosial yang menyebut
keinginan Papua untuk merdeka bila calon petahana Ahok tak diijinkan maju di
Pilkada DKI Jakarta.
Orang nomor satu di Papua ini menuding
pernyataan itu merupakan suatu pembohongan publik yang dibuat oleh orang tak
bertanggung jawab, dengan tujuan tertentu, yakni ingin memecah belah keutuhan
NKRI di Papua.
“Sudah berkali-kali saya nyatakan NKRI harga
mati bagi kami di Papua. Sehingga jangan ada yang mencoba merusak tatanan yang
sudah kami bangun dengan baik. Sebab sekali lagi kami tidak berpikir untuk
merdeka, tapi saat ini kami hanya fokus pada bagaimana mensejahterakan rakyat
yang hidup di atas tanah iniâ€.
“Karena itu, pada kesempatan ini saya
sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta bahwa saya
sama sekali tidak pernah memberikan pernyataan berkaitan Pilgub ibukota,†jelas
Gubernur Papua dalam siaran persnya yang diterima harian ini, kemarin.
Ia menambahkan, rakyat Papua sangat senang dan
gembira dengan gebrakan Pemerintah Pusat dibawah kepemimpinan Joko Widodo dan
Jusuf Kalla yang sangat fokus dalam membangun Papua.
Bahkan Presiden telah berkali-kali melakukan
kunjungan ke Provinsi Papua. Dimana hal itu menandakan ada keinginan kuat
Kepala Negara untuk membangun Bumi Cenderawasih lebih cepat dalam mengejar
ketertinggalan.
“Intinya sebagai Gubernur Papua saya tidak
punya waktu untuk mengurus provinsi lain. Apalagi mengenai Pilkada DKI yang
memiliki karakter permasalahan jauh berbeda dengan Papuaâ€.
“Makanya, saya hanya ingin fokus bangun Papua
supaya menjadi lebih baik. Saya tidak akan berhenti berjuang untuk melakukan perubahan terhadap
Undang-undang 21 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua. Sebab itulah kunci
menuju kesejahteraan bagi rakyat Papua, yakni dengan melakukan perubahan UU itu
bukan mengurusi masalah provinsi lain,†tutur dia.