Pemerintah Provinsi Papua tak merasa tertarik
menanggapi penunjukan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara selaku Presiden
Direkrut (Presdir) PT. Freeport Indonesia.
Gubernur Papua Lukas Enembe yang dimintai
tanggapan terkesan malas menanggapi karena penunjukannya tak ada kaitan dengan
pemerintah provinsi.
“Untuk apa kita mau menanggapi karena sudah
ditunjuk. Lagi pula masalah itu bukan menjadi urusan Papua. Itu menjadi urusan
negara sehingga ketika beliau dipercayakan ini luar biasa,â€ucap Lukas di
Jayapura, Rabu (23/11) kemarin.
Senada disampaikan Sekretaris Daerah Hery
Dosinaen saat dimintai tanggapan oleh pers. Menurutnya tak penting untuk
menanggapi siapa yang menjadi Presdir PTFI saat ini. Namun yang mesti dilakukan
adalah bagaimana Freeport lebih memperhatikan kepentingan masyarakat Papua
secara komperhensif.
“Sebab akan jauh lebih baik bila keberadaan
Freeport bisa membawa manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Papua,†tutur
dia.
Sebelumya, Chappy setelah mendapat persetujuan
secara resmi dari pemegang saham Freeport McMoRan Inc. Terpilih Chappy juga
merupakan usulan Pemerintah Pusat, dimana mereka memiliki saham 9,36 persen di
Freeport Indonesia.
Chappy juga bukan wajah baru bagi perusahaan
tambang asal Amerika Serikat itu. Chappy telah menjadi penasehat senior
Freeport sejak Agustus 2016 lalu. Dia bergabung dengan Freeport Indonesia
setelah menyelesaikan karir di TNI Angkatan Udara. Jabatan terakhir adalah
Kepala Staf Angkatan Udara dengan pangkat Marsekal.
Sebelumnya, posisi Presiden Direktur Freeport
kosong sejak ditinggalkan Maroef Sjamsoeddin pada 18 Januari 2016 kemarin.
Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) periode
2011-2014 itu menjabat sebagai Presiden Direktur Freeport Indonesia sejak 7
Januari 2015 silam menggantikan Rozik B. Soetjipto.