Sejurus dengan program
listrik masuk desa yang dikerjakan pemerintah pusat melalui Perusahaan Listrik
Negara (PLN), Pemerintah Provinsi Papua menyatakan bakal mengerjakan hal serupa
agar seluruh kampung di Papua terang.
“Kita mendukung kebijakan nasional sehingga
Papua akan bekerja bersama-sama untuk tingkatkan eletrifikasi (kelistrikan) di
seluruh kampung. Bahkan kalau data pusat ada 2500-an kampung yang akan dialiri
listrik, kalau Pemprov justru ada 3000-an kampung yang belum dilistriki.â€
“Makanya, minggu kemarin kita sudah rapat
bersama PLN, nanti kita kerja ‘keroyokan’, PLN kerjakan yang mana, Pemprov
bagian mana, sehingga kedepan tersedia jaringan listrik di kampung-kampung yang
sebelumnya tidak ada.
Targetnya dalam 2 tahun semua kampung sudah dilistriki,â€
terang Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua Bangun Manurung
di Jayapura, pekan lalu.
Pada dasarnya, lanjut Bangun, Pemprov menilai
positif program listrik masuk desa. Meski demikian, agar program ini berdampak
positif, perlu ada sosialisasi kepada masyarakat agar keberadaan listrik di
kampung tersebut tak sia-sia.
“Karena sebelumnya sistem ini sudah pernah dibuat
namun kuarang berhasil. Pertama karena, dijual juga kembali oleh masyarakat
listriknya, sda kasus seperti begitu. Kedua, karena masalah pemeliharaan yang
tentunya masyarakat kampung, belum tahu dan mengerti soal pemeliharaan. Bahkan
kemarin, kalau mati atau rusak dibiarkan begitu saja,†ujar dia.
Masih menurut dia, program listrik masuk desa
akan di dukung penuh oleh Pemprov Papua, Sebab program ini tak akan mengabaikan
pembangunan pembangkit listrik yang sebelumnya sudah dilaksanakan.
“Seperti pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Mikro Hidro (PLTMH) yang sudah dibangun tetap akan berjalan sebagaimana
mestinya. Nanti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat yang dibangun
PLN ini kemudian dipakai untuk Puskesmas, lampu jalan, atau lainnya. Sehingga
dayanya dimaksimalkan untuk kepentingan umum.â€
“Sebab ada keinginan pusat di 2019, elektrifikasi
di Papua mencapai 97 atau 98 persen. Sebab sekarang baru mencapai 91 persen dan
Papua memiliki kampung dengan jumlah paling banyak belum terlistriki,†pungkasnya.