Pemerintah Provinsi Papua
mengakui kelebihan pegawai dengan kompetensi umum. Hal demikian tak jarang
memunculkan pegawai “malas”, dikarenakan tak menguasai kualifikasi teknis pada
satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Oleh karena itu, Gubernur mengharapkan
kebijakan perekrutan ASN kedepan akan dilakukan sesuai dengan kompetensi yang
ada, supaya memberikan dampak terhadap kinerja pegawai.
“Supaya tak ada lagi pegawai malas seperti di
provinsi. Sebab pegawai sudah banyak tetapi tidak tahu kerjanya apa,” kata
Gubernur dalam sambutannya pada Rapat Kerja Aparat Sipil Negara (ASN)
se-Provinsi Papua, di Aula Balai Diklat Provinsi Papua, Jumat (3/3) kemarin.
Gubernur juga mengaku mendukung kebijakan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam
perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN), yang lebih selektif dalam perekrutan
pegawai di masa mendatang.
“Sebab apa yang dilakukan oleh KementerianPAN
dan RB sudah benar, rekrutmen pegawai harus dilakukan sesuai dengan kompetensi.
Harus pula selektif sehingga mereka yang ditempatkan pada masing-masing OPD
bisa bekerja sesuai dengan tupoksinya.”
“Contohnya, ASN yang akan ditempatkan di Dinas
Perhubungan haruslah benar-benar memiliki kualifikasi teknis dibidang itu.
Sehingga tau betul apa yang harus dikerjakan,” ucap dia.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur berharap
dengan adanya perubahan perekrutan tersebut, kapasitas, kompetensi serta
kualitas dapat merubah disiplin ASN yang selama ini terkesan “malas”.
Sebelumnya, Menteri Menpan-RB Asman Abnur
mengungkapkan, penerimaan ASN kedepan akan dilakukan sesuai kebutuhan. Perekrutan
OPD juga akan diisi oleh orang-orang yang benar-benar memiliki kompetensi di
bidangnya.