Sekertaris Daerah (Sekda)
Papua Hery Dosinaen meminta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
agar cepat dan tanggap menangani masalah kesehatan di Bumi Cenderawasih.
Hal ini disampaikan Sekda Hery saat menerima
penghargaan pengelolaan Satuan Kerja (Satker) untuk pengobatan penyakit malaria
terbaik di Indonesia, sekaligus pencanangan Toki (Ketuk) Pintu Dinas Kesehatan
Provinsi Papua dalam rangka Hari Tuberclosa (TB) se Dunia 2017, di Halaman
Balai Pelatihan Kesehatan, Selasa (21/3) kemarin.
“Saya minta Kadinkes Kesehatan bersama jajaran
cepat dan tanggap melakukan koordinasi apabila ada masalah kesehatan.”
“Sebab sangat penting melakukan cepat tanggap
pada setiap kondisi atau masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat. Sehingga pada
kesempatan ini saya imbau kita semua para aparatur pemerintahan terkait agar
dengan hati yang tulus melayani masyarakat,”kata dia.
Sekda juga mengajak seluruh pekerja kesehatan
di Bumi Cenderawasih agar dapat bersatu mengawal pelayanan bidang kesehatan di
tanah ini. “Dengan harapan kedepan, penyakit - penyakit seperti malaria, TB,
dan HIV/AIDS, harus dapat tertangani dengan baik,” tandasnya.
Ditambahkan, Gubernur Papua Lukas Enembe memiliki
keinginan kuat memperhatikan masyarakat diatas tanah ini, baik dibidang
kesehatan, pendidikan, ekonomi maupun infrasturuktur.
Kepala Daerah juga sangat berkomitmen kuat
untuk melakukan pembenahan Sumber Daya Manusia Papua (SDM), lebih khusus bidang
kesehatan guna membantu meminimalisasi angka kematian di kampung-kampung.
“Sebab kita menyadari kondisi objektif yang terjadi
saat ini, dimana 75 persen kabupaten berada di pegunungan dan tentunya
mempunyai tantangan yang luar biasa, baik dari berbagai aspek yang berkolerasi
dengan kearifan lokal masyarakat.”
“Sehingga hal ini butuh perhatian serius dari
kita semua. Sehingga bapak Gubernur memandang perlu memperhatikan dan
meningkatkan pendanaan disemua bidang termasuk kesehatan, sampai kepada
peningkatan SDM-nya. Supaya pelayanan bidang kesehatan di masa mendatang bisa
berjalan sesuai dengan harapan,” terang Sekda.
Dijelaskannya lagi program gubernur yang
berkaitan dengan kesehatan sudah sangat jelas dimana memberikan 80 persen dana
otonomi khusus ke Kabupaten/Kota.
“Ini ada satu tanggung jawab dari bupati
/walikota, terutama di bidang kesehatan, banyak yang diderita masyarakat kita
seperti Penyakit Tuberclosa (TB), malaria, Hiv/Aids yang butuh perhatian sangat
luar biasa,” ujarnya.