Kamar Adat Pengusaha Papua
(KAPP) pada tahun ini fokus ke lima bidang usaha, dalam rangka pemberdayaan
sumber daya manusia (SDM) orang asli Papua dengan menyediakan lapangan usaha
baru.
Lima bidang tersebut, yakni pariwisata,
ekonomi kreatif, perikanan, pertambangan serta pertanian. Hal demikian
disampaikan Ketua Umum KAPP Pusat Merry C. Yoweni, di Jayapura, Kamis kemarin.
Khusus untuk bidang pariwisata, lanjut dia,
KAPP memprakarsai pengembangan ekonomi melalui pembangunan resort-resort
wisata. Dimana untuk langkah awal, KAPP mendorong pembangunan resort di Pulau
Rani Kabupaten Supiori, Kabupaten Nabire serta salah satu kabupaten di daerah
pegunungan sebagai "pilot project" atau proyek percontohan.
"Mengapa kita ingin bangun resort wisata,
karena pengembangan ekonomi dibidang ini sangat cocok untuk dijalankan, apalagi
Papua didukung oleh potensi wisata alam Papua sangat besar. Dilain pihak, masih
banyak daerah yang belum dimanfaatkan secara maksimal," ucap dia.
Merry berharap kedepan pilot project ini dapat
memotivasi pengusaha asli Papua untuk mengembangkan wilayah Bumi Cenderawasih
yang memiliki potensi pariwisata tinggi, hanya belum digali secara luas.
“Apalagi kita sedang dalam upaya untuk mempersiapkan
kegiatan nasional PON 2020. Sehingga bila nanti resort pariwisata ini rampung
maka dapat dimanfaatkan oleh peserta,” kata dia.
Dia menambahkan, KAPP Papua mulai tahun ini
akan mendorong pengusaha asli Papua agar tak meminjam perusahaan sehingga dapat
mandiri dan menjadi pengusaha sukses yang tak bergantung kepada pihak lain.
Menurutnya, selama ini pengusaha asli Papua
dengan modal seadanya, kerap meminjam perusahaan untuk mengikuti tender maupun
lelang proyek di instansi-instansi pemerintahan.
Sehingga saat menjalankan kegiatan bisnisnya,
pengusaha asli Papua kerap mendapatkan untung yang relatif kecil dibanding
sehingga terkesan tak mengalami pertumbuhan dalam usaha yang dijalankannya.
"Dari pengamatan kami memang para
pengusaha ini tidak mendapatkan hasil maksimal dengan meminjam perusahaan dari
pihak lain. Ibarat hanya mendapat tulang saja ketimbang dagingnya”. “Makanya,
kami dari organisasi KAPP terus berupaya memberikan satu terobosan dan kebijakan
yang dapat membantu para pengusaha asli Papua,” ungkap dia.