Pemerintah Kabupaten dan Kota
di Provinsi Papua diimbau untuk mendata jumlah pengusaha asli Bumi
Cenderawasih. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Papua Max
Olua, pendataan tersebut dimaksudkan untuk memberikan proteksi dan dorongan
bagi mereka agar tumbuh dan berkembang.
“Sebab jika pemerintah provinsi punya data
valid maka bisa mendorong pembinaan bagi mereka melalui mitra BUMN maupun
perbankan. Paling tidak kita mendorong ada permodalan sehingga harapannya bisa
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” terang Max di Jayapura,
baru-baru ini.
Diakui Max, sampai dengan saat ini Pemerintah
Provinsi belum memiliki data mengenai jumlah pengusaha asli Papua, baik yang
bergerak di industri kecil maupun usaha kecil menengah (UKM). Padahal, data
tersebut sangat penting bagi pemerintah daerah untuk merumuskan sejumlah
kebijakan untuk mengangkat dan mensejahterakan pengusaha asli Papua.
Oleh karena itu, Max berharap melalui
pelaksanaan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Perindustrian dan
Perdagangan se-Papua yang dilaksanakan baru-baru ini, instansi terkait
kabupaten dan kota dapat segera memprakarsai pendataan di masing-masing
wilayahnya.
“Sebab kalau tidak punya data kita akan sangat
susah. Sehingga sekali lagi saya katakan harus ada data mengenai jumlah
pengusaha asli Papua. Dan ini tentunya menjadi tugas dari kabupaten maupun kota
yang punya wilayah dan masyarakat,” imbaunya.
Max menambahkan, berkenaan dengan rencana
Pemerintah Provinsi Papua mendorong dibukanya perdagangan ke negara pasifik,
pihaknya berkeinginan mendorong pemasaran produk lokal asli Papua.
Dia berharap produk asli Papua dapat serta
mampu bersaing dengan buatan dalam negeri. “Sebab dibukanya perdagangan ke
negara pasifik akan lebih banyak menguntungkan pemerintah dan masyarakat di
provinsi ini, terlebih khusus pengusaha yang ada di Bumi Cenderawasih.”
“Oleh karena itu, kita berharap ada dukungan
pemerintah pusat untuk dapat mewujudkan rencana pembukaan jalur perdagangan ke
negara pasifik,” tutupnya.