Berdasarkan kajian Badan
Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua, pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu
(HHBK) di Bumi Cenderawasih berpotensi menghasikan Rp200 triliun per tahun
tanpa merusak hutan.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang
Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Elia Loupatty, di
Jayapura, pekan kemarin.
Oleh karenanya, ia mendorong Dinas Kehutanan
Provinsi Papua untuk mulai meningkatkan potensi dari Hasil Hutan Bukan Kayu.
“Apalagi jika potensi ini dikelola dan diolah secara baik dari hulu ke hilir
kami yakin bisa mendatangkan pendapatan yang besar.”
“Dan ini sudah menjadi kajian dari pihak Badan
Penelitian dan Pengembangan Papua. Karena itu, saya harap hal ini bisa
ditindaklanjuti oleh instansi terkait, guna memberi pemasukan bagi provinsi
ini,” terang dia.
Menurut Elia, yang perlu dilakukan oleh instansi
terkait saat ini adalah mengkkoordinasikan berbagai regulasi-regulasi mengenai
pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu, antara provinsi dengan pemerintah pusat.
“Mulai dari dinas kehutanan, pertanian,
perikanan dan kelautan, perkebunan serta peternakan perlu untuk duduk bersama
untuk memberi landasan yang kokoh bagi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) lima tahun mendatang mengenai pengembangan Hasil Hutan Bukan
Kayu ini.”
“Sebab jangankan Rp200 triliun, bila kita
mendapatkan pemasukan hanya sekitar Rp20-50 triliun saja itu sudah dapat
membangun infrastruktur yang luar biasa di tanah ini. Sebab pendapatan dari
pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu ini bisa lebih besar dari nilai Dana Otonomi
Khusus (Otsus) yang hanya Rp5 triliun,” tutur dia.
Meski begitu Elia mengapresiasi kinerja Dinas
Kehutanan Papua yang telah memprakarsai ekspor kayu ke negeri tirai bambu
Tiongkok yang ketiga kalinya pada 9 April mendatang yang bertepatan dengan
empat tahun pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Bahkan jumlah kayu yang akan ekspor kali ini
mencapai 100 kontainer. “Sehingga kita berharap apa yang dikerjakan oleh dinas
kehutanan bisa diikuti oleh instansi lainnya. Guna meningkatkan pendapatan bagi
provinsi ini,” tuturnya.