Pemerintah Provinsi Papua mulai menempatkan
pembuatan burung cenderawasih imitasi sebagai paket ekonomi kreatif yang
diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pedagang asli negeri ini.
Menurut Kepala Dinas Pengelola Lingkungan
Hidup Provinsi Papua Noak Kapisa, Gubernur Papua Lukas Enembe telah menyatakan
dukungan penuh terhadap pembuatan burung cenderawasih imitasi, untuk
dipergunakan dalam sejumlah iven-iven pemerintahan maupun umum.
Hal itu, kini tengah dirampungkan kedalam satu
peraturan gubernur (pergub) tentang pengaturan pemanfaatan atribut burung
cenderawasih.
“Ada keinginan bapak Gubernur Papua supaya
pergub ini sudah segera diimplementasikan. Pak Gubernur juga ingin pembuatan
imitasi atribut burung cenderawasih bisa dimasukan dalam paket ekonomi
kreatif," ucap dia di Jayapura, kemarin.
Noak mengatakan, bila tak ada halangan, pergub
tersebut diestimasi rampung pada bulan depan. Saat ini, pihaknya tengah
melakukan curah pendapat sebanyak dua kali bersama pihak terkait, untuk
mempersiapkan pergub tersebut.
“Saya mau katakan bahwa pergub ini intinya
adalah untuk mengatur penggunaan atribut burung cenderawasih pada tempatnya. Mungkin
pada acara pemerintahan, maupun adat mana yang nantinya menggunakan”.
“Jadi intinya penggunaan barang imitasi ini
untuk mencegah kepunahan burung cenderawasih yang juga disebut sebagai
burung dari surga ini,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Noak juga mengusulkan
agar burung cenderawasih dan noken dijadikan sebagai ikon dari Provinsi Papua.
Sebab menurut dia, dua ikon ini sangat identik
dengan Orang Asli Papua. “Makanya, kita sudah menganggarkan tahun ini untuk
mempersiapkan naskah akademik dan draft rancangan peraturan daerahnya”.
"Kami juga akan bekerja sama dengan pihak
institut seni dan budaya yang ada di tanah ini supaya saat ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah, semuanya komplit,"terangnya.