Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Papua, baru-baru ini meluncurkan layanan perizinan online kerja sama
dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sayangnya layanan ini belum dapat difungsikan
dengan maksimal di Provinsi Papua. Alasannya, jaringan internet yang belum
memadai di Bumi Cenderawasih, menghambat pembaruan data serta hal terkait lainnya.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Papua John Way di Jayapura, kemarin.
“Masalah kita saat ini layanan sistem online
ini belum berjalan maksimal. Ini juga menjadi penghambat masuknya investasi ke
negeri ini,” kata dia.
Meski begitu, lanjut dia, pihaknya terus
berupaya dan tengah mendorong diterbitkannya regulasi-regulasi pendukung
lainnya guna memberikan dukungan data maupun perijinan guna mempermudah para investor.
“Tentunya kita tetap kerja keras dan
harapannya masalah internet ini bisa segera terselesaikan dalam waktu
secepatnya”.
“Namun satu langkah positif yang dibuat Gubernur
untuk mempercepat investasi di Papua, diantaranya menerbitkan regulasi
perijinan baik di sektor pertambangan, perkebunan, pertanian, penanaman modal dan
lainnnya melalui satu pintu. Ini yang pada akhirnya membantu para investor
berkeinginan menanamkan modalnya disini (Papua,red),” kata dia.
Ia menambahkan, selain jaringan internet,
masalah infrastruktur masih jadi penghambat investasi di Bumi Cenderawasih.
Padahal Papua merupakan daerah yang begitu
luas, sehingga para investor memiliki banyak pilihan untuk berinvestasi.
Sementara berkaitan dengan pencanangan tahun
investasi, ia berharap para kepala daerah maupun pemangku kepentingan kabupaten
dan kota agar dapat mendukung program yang diluncurkan oleh Gubernur Papua
Lukas Enembe pada 2016 lalu.
“Saya kira Papua kini ruang untuk berinvestasi
itu sudah tersedia. Apalagi dengan terbitnya regulasi yang memudahkan
investor”.
“Hanya memang kita perlu meningkatkan infrastruktur di
negeri ini. Sehingga kedepan diharapkan lebih banyak lagi investor yang datang
berinvestasi di negeri ini,” ucap dia.