Pemerintah Provinsi Papua mendorong masyarakat untuk
mengkonsumsi beras analog sebagai pengganti beras padi. Beras analog berbentuk
tepung yang terbuat dari bahan pangan lokal seperti sagu, ubi jalar, yang
kemudian ditambahkan minyak buah merah.
“Beras ini sudah melalui proses kajian ilmiah dan asli
merupakan produksi dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua.
Sehingga kita mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi beras analog ini,” terang
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Papua, Semuel Siriwa kepada pers,
di Jayapura, Rabu (19/4).
Dia mengatakan, dalam tahun ini pihaknya telah menyiapkan
dua unit alat pengolahan beras analog untuk mendorong petani meningkatkan
produksinya. Dua unit alat pengolahan itu telah berada di rumah pengolahan di
Diklat Pertanian Sentani Kabupaten Jayapura.
Sementara pada 2016 lalu, Dinas Tanaman Pangan telah melatih
125 petani yang memiliki industri rumahan.
"Bahkan saat Pekan Daerah Kontak Tani dan Nelayan di
Mimika beberapa waktu lalu, kita sudah peragakan kepada semua peserta yang
hadir. Para petani yang sudah kita latih ini,
kita coba fasilitasi dengan menyiapkan alat pengolahan home industri
untuk kemudian kita dorong agar memproduksi ke skala menengah," tuturnya.
Sekedar diketahui, beras analog diklaim mengandung zat-zat
bergizi yang baik untuk dikonsumsi tubuh manusia. Beras ini diyakini dapat
menjadi pengganti beras padi.
Cara memasaknya juga dianggap praktis. Hanya cukup
dimasukkan ke penanak nasi dalam lima menit lalu sudah siap saji.
“Kalaupun terpaksa berada di tempat yang sulit dan tidak
bisa makan ikan, hanya dengan makan nasi analog sudah mencukupi gizinya untuk
tubuh. Sebab mengandung buah merah yang tinggi omega tiga".
“Intinya kita berharap beras analaog bisa diterima masyarakat
karea program ini sejalan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo. Sehingga kita juga berharap suatu saat beras
ini bisa masuk ke Istana. Apalagi kelompok kerja yang dibentuk Presiden untuk
mengurus pasar Mama Papua sudah melihat beras yang diolah dari pangan lokal
ini,” jelas dia.