Pemerintah Provinsi Papua menyatakan kesiapan menampilkan
hasil bumi dan laut dalam Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan XV 2017, di
Banda Aceh Provinsi Aceh, 6-11 Mei mendatang.
Hal ini disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty, usai memimpin rapat bersama Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) terkait maupun Panitia Penas Petani dan Nelayan Papua
2017, Selasa (25/4) di Jayapura.
Elia melanjutkan, tak hanya menampilkan hasil pertanian dan
nelayan yang sudah familiar, Provinsi Papua bakal memperkenalkan kekayaan alam
yang hampir tidak ada di provinsi lainnya.
“Misalnya, kura-kura moncong babi yang kebanyakan hanya ada
di Kabupaten Asmat, kulit kayu yang bisa menjadi tempat lukis, cara makan
pinang, papeda serta buah merah yang telah mendunia juga kini telah banyak
diminati masyarakat dalam maupun luar negeri,” terangnya.
Asisten memastikan tak hanya panitia tingkat provinsi, 28 pemerintah
kabupaten dan satu kota di Bumi Cenderawasih sudah menyatakan kesiapannya mengikuti
pelaksanaan Penas Aceh.
“Sehingga kita tinggal mengatur serta mengendalikan hal-hal
teknis. Untuk itulah, kami menggelar rapat lengkap supaya bisa ada informasi
yang bisa kita saling bagi dengan kabupaten dan kota. Dengan begitu, harapannya
Papua semakin maksimal saat pelaksanaan Penas di Aceh,” ucapnya.
Ia menambahkan apa yang ditampilkan oleh Papua dapat mmemberi
inspirasi kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang hadir saat
pelaksanaan Penas. Sebaliknya, Papua akan mengadopsi hal positif bidang
pertanian dan perikanan dari provinsi lain di Indonesia, untuk dikembangkan di
Bumi Cenderawasih.
“Sehingga kita berharap dunia pertanian dan perikanan
Papua kedepan semakin meningkat dan sejahtera. Termasuk membangun komunikasi
dan kerja sama dengan Pemda Aceh di segala bidang,” tuntasnya.