Pemerintah Provinsi Papua siap bereaksi untuk
turun ke Kabupaten Lanny Jaya guna melakukan penanganan terhadap dugaan wabah
diare, yang dilaporkan telah menyebabkan 37 warga setempat meninggal dunia,
sejak Januari hingga April tahun ini.
Hal ini disampaikan Sekda Papua Hery Dosinaen,
saat dimintai tanggapan oleh pers, Kamis (27/4) kemarin.
“Dari Pemprov siap turun kalau memang ada
hal-hal yang perlu penanganan lebih serius. Jelas kami akan turunkan tim lewat
instansi terkait,” sebutnya.
Kendati demikian, Hery mengaku sudah
berkomunikasi dengan sekertaris daerah setempat dan telah meminta dilakukan
penanganan secepatnya. Agar korban jiwa tak lagi berjatuhan di kabupaten yang
merupakan pecahan dari Pemda Jayawijaya tersebut.
“Kami sudah kontak Sekda Lanny Jaya dan mereka
juga sedang melakukan penanganan. Intinya Pemprov Papua dengan Pemda Lanny Jaya
sudah melaksanakan tugasnya penanganan. Termasuk melihat kondisi warga setempat
yang terkena wabah diare,” jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR Papua,
Ignasius Mimin meminta Pemkab Lanny Jaya untuk bertanggung jawab sepenuhnya
atas kematian 37 warga setempat akibat wabah diare yang terjadi selama periode
Januari-April 2017.
Ia juga mempertanyakan kepedulian Pemkab Lanny
Jaya atas kejadian memilukan tersebut. Sebab semestinya kejadian itu sudah
dapat ditanggulangi sedini mungkin. Apalagi Pemprov Papua setiap tahun
memberikan dukungan dana 80 persen dana Otsus ke kabupaten.
“Jika ada wabah itu memang musibah, tapi
semestinya diantisipasi dari pos penanganan yang sudah disiapkan sebelumnya,”
terang dia.
Mimin sebenarnya tak ragu bila Bupati setempat
mampu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Hanya saja, ia menyebut
lambatnya penanganan terhadap puluhan warga yang meninggal itu, akibat akses
informasi yang terisolasi.
“Seorang bupati tidak akan mungkin meninggalkan
rakyatnya. Namun kemungkinan masalah akses informasi sehingga bupati belum
mendapatkan laporan dari Puskesmas setempat,” katanya.