Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan
dukungan resmi kepada Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres)
2019.
Hal itu disampaikan Lukas dalam pidato selamat
datang kepada Presiden Joko Widodo, pada peresmian Pos Lintas Batas Negara
(PLBN) di Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Selasa (9/5) kemarin.
“Pada (Pilpres) 2019 kami berharap bapak (Joko
Widodo) akan melanjutkan kepemimpinan (sebagai Presiden RI),” terang Lukas.
Dukungan resmi mantan Bupati Puncak Jaya ini
bukan tanpa alasan. Sebab dirinya mencatat Presiden Joko Widodo sudah sebanyak enam
kali mengunjungi Papua. Perhatian semacam ini belum pernah ditunjukan oleh
kepala negara sebelumnya.
“Karena itu, seluruh Papua mendukung bapak
untuk melanjutkan kepemimpinan serta (menyelesaikan) program yang sudah dikerjakan
maupun sementara dilaksanakan,” kata dia.
Sementara menyoal kehadiran PLBN, Gubernur
Lukas menyambut positif. Sehingga dirinya mengharapkan hal itu dapat
meningkatkan perekonomian di wilayah perbatasan.
“Sebab aktivitas lintas batas antara RI-PNG
termasuk masuk maupun keluar melalui PLBN ini cukup tinggi. Apalagi 95 persennya
merupakan warga negara PNG. Pada 2016 saja jumlah pelintas batas berjumah 166
ribu orang dengan nilai transaksi capai Rp25,8 miliar per tahun”.
“Hal ini cukup menggembirakan karena
memberikan dampak positif bagi kegiatan ekonomi masyarakat khususnya di
perbatasan. Dengan harapan kehadiran PLBN bisa lebih meningkatkan ekonomi di
daerah ini,” harap dia.
Meski begitu Gubernur mengharapkan Pemerintah
Pusat agar dapat membangun PLBN di seluruh wilayah yang berbatasan langsung
dengan negara PNG.
“Pada saat ini kami belum memiliki pos lintas
batas Laut antara PNG dan RI. Baik di utara dan selatan. Untuk itu, pada
kesempatan ini saya percaya Tuhan sudah mengutus bapak ke ujung timur Indonesia
untuk mendengar suara hati. Supaya bapak Presiden dapat membangun pos lintas
batas laut untuk Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke”.
“Kemudian, pos lintas batas darat di Kabupaten Keerom,
Pegunungan Bintang, Boven Digoel dan Merauke. Sebab panjang perbatasan darat
RI-PNG mulai dari utara Kota Jayapura hingga Kabupaten Merauke kurang lebih 860
km yang ditandai dengan 52 tugu. Belum lagi kondisi geografis kawasan
perbatasan Papua yang sulit sehingga perlu dibangun pos lintas batas,” harap
dia.