Palang Merah Indonesia (PMI) diminta menjadi
garda terdepan guna membantu
memberdayakan serta melatih masyarakat agar siap siaga di dalam menghadapi bencana.
“Apalagi Papua merupakan wilayah yang rawan
bencana. Belum lagi letak geografis yang berjauhan antara
satu kabupaten dengan wilayah lainnya sehingga sulit untuk dijangkau.
Sehingga kedepan lewat kepengurusan PMI yang baru, saya harap bisa membuat program-program yang berbasis kemasyarakatan sesuai dengan
visi Papua bangkit, mandiri dan sejahtera,” terang Wakil Gubernur Papua Klemen
Tinal di Jayapura, pekan kemarin.
Ia membeberkan beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian PMI Papua, diantaranya membantu pemerintah daerah dalam hal
penanganan bencana secara dini. “PMI juga
harus dapat bekerja bersama dengan organisasi kemanusiaan lainnya
dan masyarakat,” kata dia.
Dilain pihak, PMI perlu meningkatkan pelatihan
kesiapan siaga terhadap seluruh lapisan masyarakat hingga ke tingkat kabupaten/kota, distrik maupun
kampung-kampung.
“Sementara kepada kepengurusan PMI yang baru,
harus pula meningkatkan kualitas pelayanan, lebih khusus bagi sukarelawan PMI
yang berdiri di garis terdepan. Ketrampilan relawan ini harus terus diasah
supaya memberikan pelayanan yang maksimal,” tutur dia.
Masih menurut Klemen, PMI Papua juga perlu
bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat
mencegah bencana serta mengelola isu-isu yang menyesatkan masyarakat.
“Makanya, seluruh pengurus PMI Provinsi dan Kabupaten/Kota, kita imbau mengajukan
program kerja sesuai dengan wilayah kerjanya masing-masing. Ini bertujuan agar bantuan
anggaran hibah yang diterima dari pemerintah setempat, mampu untuk menunjang program kerja
yang sudah direncanakan,” imbaunya.
Sekedar diketahui, dalam pelantikan pengurus PMI Papua
periode 2017 – 2022, akhir pekan kemarin, dihadiri Ketua Umum PMI Pusat Yusuf Kalla yang diwakili
Sekjen Pusat Ritola Tasmaya. Turut hadir, para anggota Forkompinda Papua serta
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Papua
Yulce W. Enembe.