Pemerintah Provinsi Papua mengimbau masyarakat
di Bumi Cenderawasih untuk menghargai beratnya tugas seorang perawat, yang
berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit maupun lainnya.
Masyarakat juga diimbau sabar dan tak cepat
tersulut emosi saat mengantarkan keluarganya ke rumah sakit maupun tempat
pelayanan kesehatan. Penegasan tersebut, menyikapi adanya insiden penganiayaan
terhadap perawat dan dokter oleh keluarga pasien, di salah satu rumah sakit
pemerintah beberapa waktu lalu.
“Masyarakat harus banyak sabar saat
memeriksakan kesehatan keluarganya di rumah sakit. Jangan juga cepat
menyalahkan pihak dokter dan tenaga medis bila ada keluarga yang tak
tertolong”.
“Sebab mungkin saja keluarga yang telat
mengantar. Misalnya, sewaktu dibawa ke
rumah sakit kemudian meninggal, hingga pada akhirnya dokter dan perawat yang
menjadi sasaran amuk keluarga. Pikiran ini yang harus dihilangkan,” kata Asisten
Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Sekda Papua, Elia Loupatty, pada
peringatan hari perawat sedunia di halaman kantor Gubernur tadi senin (15/5).
Menurut Elia, kinerja perawat dan tenaga
kesehatan perlu diapresiasi karena fungsinya sangat vital untuk mewujudkan
pelayanan kesehatan yang baik bagi pasien. Tenaga perawat dan kesehatan
lainnya, juga merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan,
baik di wilayah perkotaan maupun perkampungan.
Oleh karena itu, kinerja mereka patut mendapat
apresiasi dari semua pihak. “Sebab tanpa mereka pelayanan kesehatan tidak bisa
berjalan dengan baik,” aku dia.
Penegasan Asisten Elia Loupatty disambut
positif Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Jayapura Yoma
Lisapaly.
Dalam deklaras penolakan kekerasan intimidasi, pelecehan di lingkungan pelayanan
kesehatan, Yoma pun meminta jaminan kepada pemerintah provinsi, Pangdam XVII cenderawasih
dan Kapolda Papua.
“Kita tegas meminta Kapolda Papua mengusut
tuntas segala bentuk kekerasan yang menimpa tenaga perawat serta menghukum
pelaku kekerasan kepada perawat sesuai hukum yang berlaku”.
“Kita juga meminta Gubernur Papua memberikan imbalan
jasa yang pantas bagi perawat yang dalam melaksanakan tugas,” terang dia.