Dinas Pendidikan Papua mengumumkan sekitar
52.423 muris Sekolah Dasar (SD), mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan aman dan
lancar di 29 kabupaten dan kota se-Provinsi Papua.
Pelaksanaan UN yang dimulai pada Senin (15/5)
tersebut, dipastikan tak ada gangguan dan diperkirakan rampung sesuai jadwal.
“Kita pastikan pelaksanaan UN berjalan aman dan lancar. Kita bersyukur
untuk itu dan diharapkan suasana ini bisa terjaga sampai dengan hari terakhir
pelaksanaan UN pada, Rabu (17/5),” terang Kepala Dinas Pendidikan Papua Elias
Wonda di Biak, Selasa (16/5) kemarin.
Sementara itu, Sekretaris panitia UN Papua
Bedjo mengatakan puluhan ribu peserta UN, berasal dari sekolah baik SD negeri,
swasta, maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI). Khusus MI di Papua, tercatat sebanyak 35
lembaga pendidikan.
Sementara dari 29 kabupaten/kota di Papua, daerah
terbanyak yang memiliki gedung SD baik swasta, negeri maupun MI, yakni Merauke dengan
203 sekolah dan yang paling sedikit di Kabupaten Nduga.
“Para pelajar SD yang mengikuti UN ini sebelumnya
juga sudah mengikuti "try out" di sekolah masing-masing. Sehingga
pada saat ujian diharapkan mereka tidak mengalami kendala dalam mengisi soal-soal
ujian,” harap dia.
Sebelumnya, Sekitar 66.209 siswa di 1.095 lembaga penyelenggara pendidikan Provinsi Papua mengikuti UN pada 3 s/d 5
April untuk sekolah kejuruan (SMK), menyusul SMA tiga
hari berselang.
Sementara untuk pelaksanaan UN
berbasis komputer, dilaporkan sekitar 10 kabupaten telah melaksanakan ujian secara elektronik.
“Memang masih sedikit
yang melaksanakan ujian berbasis komputer. Hanya kita tidak tingggal diam
tetapi akan terus mendorong supaya suatu saat nanti semua kabupaten bisa melaksanakan
secara komputer”.
“Tentu kita berharap di 2020 mendatang
pelaksanaan UN secara komputerisasiini sudah bisa terselenggara di seluruh Papua,” pungkasnya.