Gubernur Papua Lukas Enembe menuding aksi demo
di Kantor KPK yang menuntut dirinya di tangkap karena terlibat kasus dugaan
korupsi ruas jalan Kemiri – Depapre, merupakan demo bayaran yang ditunggangi
aktor politik tertentu.
Ia pun mengaku sudah mengetahui dalang dibalik
aksi demo itu dan menyebutnya sebagai cara yang tak jentelmen.
“Jangan dengan cara-cara itu. Kalau seperti
itu tidak ada di Papua. Punya partai lalu masuk mencalonkan diri, itu baru
hebat. Tapi kalau mau cari kelemahan kita tidak akan dapat,” kata Lukas, dalam
keterangan persnya di Gedung Negara Dok V Atas Jayapura, Jumat (2/6) kemarin.
Senada disampaikan pengurus DPD Partai
Demokrat Papua, Carolus Bolly.
Ia pun menyayangkan pihak yang menggelar aksi
demo di KPK, apalagi belum ada penetapan status hukum Gubernur Papua Lukas
Enembe sebagai tersangka.
“Makanya, kita minta kepada semua pihak untuk
menahan diri dan tidak menciptakan suasana seakan-akan Lukas Enembe itu sudah
bersalah. Apaagi harus didorong-dorong dengan demo untuk diperiksa,” kata dia.
Ia juga meminta semua pihak tak mendahului
proses hukum yang sedang berlangsung. Apalagi mengabaikan asas praduga tak
bersalah, yang merupakan bagian dari suatu proses hukum di tanah air.
“Karenanya, kita imbau untuk segera hentikan provokasi
& adu domba kami orang Papua. Mari tetap hormati KPK dalam melaksanakan
proses hukum terhadap kasus-kasus dugaan korupsi di Papua dan di mana saja,”
ajaknya.