Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Papua Max Olua mengatakan untuk dapat mewujudkan rencana pembukaan jalur perdagangan
ke negara pasifik, dibutuhkan dukungan pemerintah pusat.
Tak hanya, dukungan secara diplomasi tetapi
dibutuhkan pembangunan sarana maupun prasarana pendukung guna mewujudkan
kesinambungan perdagangan tersebut.
“Sehingga hal ini sudah kami bahas dalam forum
OPD Perindustrian dan Perdagangan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Sehingga dengan dukungan dari pusat ini, kita harap program pembukaan jalur ke
negara pasifik segera terwujudnya, melalui sinergi antara program pusat,
provinsi dan kabupaten maupun kota,” terang dia, di Jayapura, kemarin.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Papua
Hery Dosinaen mengatakan dengan dibukanya perdagangan ke negara pasifik akan
lebih banyak menguntungkan pemerintah dan masyarakat di provinsi ini.
Oleh karena itu, dirinya mengharapkan dukungan
pemerintah pusat untuk dapat mewujudkan rencana tersebut.
“Sebab dua tahun lalu, Pemerintah Provinsi
Papua sudah memprakarsai pelaksanaan pameran industri di Port Moresby Papua
Nugini, yang mendapat sambutan positif dari pemerintah dan masyarakat
setempat”.
“Hal itulah yang memicu keinginan kami
tertarik untuk membuka akses perdagangan ke negara pasifik, yang sampai saat
ini masih dalam upaya penjajakan. Sebab kita ingin membuka akses dimana Kota
Jayapura menjadi pintu gerbang perdagangan ke negara pasifik,” tuturnya.
Sekda pada kesempatan itu mengaku heran sebab
selama ini, semasa pemerintahan orde lama hingga reformasi, seolah-olah ada
jarak yang memisahkan Papua dengan negara pasifik.
Provinsi Papua yang bertetangga dengan Papua
Nugini seolah-olah, seperti ada satu tembok yang tidak bisa ditembusi dengan
hal apa pun. “Paradigma ini lah dengan kepemimpinan Jokowi dan Gubernur dengan
visi maupun misinya, ingin kita terobos”.
“Oleh karena itu, saya mengharapkan supaya rencana ini
bisa segera terealisasi sehingga rencana pembukaan jalur perdagangan ke negara
pasifik bisa segera terwujud,” pungkasnya.