Pemerintah Provinsi Papua diminta segera turun tangan
mengatasi perang saudara yang terjadi di Kabupaten Nduga.
Hal demikian disampaikan puluhan mahasiswa dan pelajar yang
tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nduga Indonesia (IPMNI), dalam aksi unjuk rasa di Halaman
Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (6/7) kemarin.
Mereka menyampaikan situasi keamanan di Kabupaten Nduga saat
ini memanas, oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Papua, DPRP dan aparat
keamanan mesti segera mengambil langkah preventif.
“Sebab jika tidak, kami kuatir akan lebih banyak lagi korban
jiwa yang berjatuhan. Intinya kami mau hidup damai di Nduga dan juga sangat
menginginkan proses pembangunan berjalan sebagaimana mestinya,” pinta
Koordinator Aksi Demo, Tiana Christina Wandik, saat menyampaikan orasi.
Sementara dallam orasinya para pendemo juga meminta segera dibentuk
tim independen untuk menyelesaikan masalah konflik horizontal itu secara
maksimal.
“Paling tidak bapak Kapolda Papua memberi instruksi kepada
jajarannya supaya menghentikan perang yang terjadi di Nduga. Sehingga ada rasa
aman kepada kami masyarakat yang ada di Nduga,”ucap dia.
Sementara menyikapi permintaan para pendemo, Asisten Bidang
Umum Sekda Provinsi Papua Elysa Auri mengaku segera mengkaji permintaan tersebut,
sebelum dibentuk tim independen untuk ke Nduga.
“Kami di provinsi akan mengkaji laporan dari adik – adik terkait
laporan konflik di Nduga. Nantinya setelah itu kami akan ke Polda Papua untuk
bahas hal ini. Kemudian dibawa ke DPRP, apakah akan disepakati untuk membentuk
tim atau bagaimana. Intinya akan kami langsung tindaklanjuti,” ucap dia.
Sementara menurut data yang diterima harian ini, pertikaian
di Kabupaten Nduga bermula sejak 2016 lalu di Timika. Dimana konflik berawal
karena masalah perempuan, yang kemudian berimbas hingga ke Nduga.
Akibat konflik ini juga menyebabkan satu orang tewas dan
puluhan lainnya menderita luka – luka.
Sebelumnya pada Kamis (29/6) yaitu pukul 09.35 WIT perang
massa dari kubu Simon Nirigi dan Katron Gwijangge berlawanan dengan kubu Ones
Wandikbo, Nelson Uburuwangge, Rumus Uburuwangge kembali pecah di depan Gedung Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kabupaten Nduga.
Lalu pada pukul 09.45 WIT, anggota Brimob turun ke
lapangan meredam bentrok dengan mengeluarkan tembakan peringatan. Akibatnya,
ada 5 orang menjadi korban yaitu Amius Kogoya (36), Yanes Gwijangge (40), Rendi
Lokberre (37), Iren Kogoya (40), Denas Tabuni (40), dan Les Gwijangge (23).