Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal berpesan
pada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan pemerintah
provinsi, agar memberi kesempatan dan peluang yang lebih besar bagi pengusaha
lokal, terkait proyek penunjukan langsung di masing-masig instansinya yang
nilainya mencapai Rp 500 juta di wilayah pesisir dan Rp 1 miliar untuk
pegunungan.
Penegasan ini disampaikan Wagub Klemen pada
Rapat Koordinasi dan Pembahasan Pencegahan Korupsi Sektor Pengadaan Barang dan
Jasa (PBJ), Senin (17/7) di Jayapura.
“Saya harap semua SKPD berusaha memberikan
kesempatan kepada orang asli Papua atau pengusaha lokal dulu. Sehingga ketika bangun
tidur mau datang ke kantor pun kalau ada pekerjaan, yang dipikirkan saudara
(Kepala SKPD), pertama saya harus kasih ke orang asli Papua dulu”.
“Nanti jika orang asli Papua tidak ada baru
kemudian kita cari yang lain,” ajak dia.
Wagub juga mengimbau Kepala SKPD agar tak
menganggap remeh kemampuan pengusaha lokal, karena belum tentu penilaian itu
benar. “Karena kalau pikiran saudara (Kepala SKPD) berpikir negatif maka semua
jadi demikian. Jangan selalu berpikiran apakah pengusaha lokal itu mampu atau
tidak. Atau bila dikasih nanti dia pergi jual kepada yang lain”.
“Intinya mulai dari sekarang mulai lah berpikiran
positif. Kenapa? Karena di kabupaten tidak berlaku Otsus. Otsus itu berlaku di
provinsi, maka wajib hukumnya kemudian suka atau tidak itu melekat terus di
provinsi. Sehingga pemberdayaan kepada orang asli Papua itu wajib
diprioritaskan karena amanat UU,” tuturnya.
Ia menambahkan, jika semua orang asli Papua
sudah bekerja maka diyakini tak akan ada lagi perang suku. “Hanya orang lapar
yang berani melakukan hal-hal luar biasa (perang suku) karena kondisi seperti
itu”.
“Makanya saya katakan hal ini sangat penting sekali untuk
kita sampaikan karena bapak-bapak SKPD pemimpin di negeri ini. Gubernur dan
Wagub hanya karena jabatan politis. Sehingga di kesempatan yang baik ini sekiranya
kita membuat hal-hal yang bermanfaat untuk rakyat,” katanya.