Saluran drainase di sekitar ruas jalan raya
Abepura (CV. Thomas Entrop), akan diperlebar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Papua. Hal demikian, guna meminimalisasir masalah
banjir yang kerap melanda Kota Jayapura saat hujan berkepanjangan.
“Sudah kita koordinasi dengan Balai Besar
Pelaksana Jalan Nasional XVIII untuk melakukan pelebaran drainase. Diantaranya
pada ruas jalan sekitar CV. Thomas Entrop, kemudian mengalirkan air dari sisi
jalan satu ke yang lain (crossing)”.
“Yang jelas harus ada pelebaran drainase. Dengan
begitu, kita harap tak akan ada masalah banjir lagi saat hujan berkepanjangan
di Kota Jayapura,” terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Papua Djuli
Mambaya, di Jayapura, Kamis (10/8) siang.
Dikatakan Djuli, saat banjir melanda Kota
Jayapura di beberapa titik beberapa waktu lalu, pihaknya bersama kepala daerah setempat, langsung turun
lapangan melakukan langkah-langkah penanganan.
“Saya langsung turunkan mobil tangki
penyemprot air untuk membersihkan sekolah SMU IV yang ada di Entrop”.
“Kemudian saya berkeliling dan melihat ada
tanggul jebol di lokasi sekitar SMU IV. Sehingga dalam waktu dekat saya akan
minta pihak ketiga untuk membangun tanggul itu. Dengan harapan bisa
meminimalisir banjir di masa mendatang,” harap dia.
Sementara itu, Sekda Papua Hery Dosinaen
mendorong pemindahan ibukota ke wilayah Koya, Distrik Muara Tami. Pemindahan
ini dikarenakan masalah bencana banjir yang kerap melanda Kota Jayapura saat
hujan berkepanjangan.
Banjir tersebut diduga akibat tingkat
kepadatan penduduk yang tinggi serta adanya penebangan hutan secara liar yang
kian marak (di wilayah hutan lindung cyclop).
“Untuk itu, saya minta kepada masyarakat agar
mulai sadar dan harus ada perubahan kedepan. Mengingat, pembangunan yang
terjadi juga akibat semakin padatnya jumlah penduduk. Alhasil konsekuensinya
adalah banjir”.
"Sebab biasanya akibat pembangunan dengan rumah
penduduk yang berhimpit-himpitan, maka akan mempengaruhi resapan air tanah.
Belum lagi kalau ada penebangan liar, tentu bisa menghasilkan bencana,” kata
dia.