Pemerintah Provinsi Papua mengharapkan
pimpinan sinode dan keuskupan di Bumi Cenderawasih, agar maksimal dalam
mempertangungjawabkan penggunaan dana keagamaan yang dihibahkan tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Kesejahteraan
Rakyat dan Kemasyarakatan Setda Provinsi Papua, Naftali Yogi, pada sosialisasi
bimbingan teknis kepada tujuh lembaga keagamaan sinode, di Jayapura, Rabu
(23/8) kemarin.
Menurut dia, Biro Kesra dan Kemasyarakatan
Setda Provinsi Papua merasa penting untuk mensosialisasikan perwakilan sinode
maupun keuskupan selaku penerima bantuan lembaga keagamaan.
Sehingga melalui kegiatan bimbingan teknis
perencanaan penggunaan anggaran serta pembuatan laporan pertanggungjawaban
(LPJ) ini, diharapkan penyampaian kepada pemerintah provinsi lebih tepat waktu.
Masih dikatakanpemberian bantuan bagi lembaga
keagamaan dalam bentuk dana tunai ini untuk menunjang pelayanan kepada umat
serta pemberdayaan kepada lembaga keagamaan dalam bidang ekonomi, kesehatan
maupun pendidikan.
“Sehingga kita menyampaikan terima kasih
kepada pimpinan sinode dan keuskupan yang sebelumnya sudah menggunakan dana itu
dengan baik serta telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban tepat waktu”.
“Sebab ada keinginan dari kepala daerah di
2018 mendatang, laporan pertanggujawaban yang disampaikan menjadi semakin baik,”
harapnya.
Pada kesempatan itu, ia kembali mengingatkan
Sinode untuk menggunakan dana keagamaan bagi keperluan jemaat, bukan untuk
pribadi pendeta atau gembala.
“Kalau sifatnya pembinaan lakukan pembinaan. Jangan
pemerintah kasi bantuan tapi sinode kasih lagi ke hamba tuhan dalam bentuk
bantuan buat umat dan untuk pribadi pendeta. Tidak boleh seperti itu, karena
dana ini bukan untuk kasih pribadi. Tetapi kalau dikasih ke sinode maka
dibantunya ke jemaat bukan pribadi,” imbau dia.