Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH)
Papua merilis tulisan dan sejumlah foto, yang menunjukan fakta hasil panen
sayur 25 hektar di Kabupaten Dogiyai. Dimana dalam pemberitaan sebelumnya,
sejumlah netizen di media sosial menyebut publikasi DTPH yang berhasil
melakukan panen sayuran melalui program Gerbangmas di kabupaten itu, merupakan
sebuah pembohongan publik.
“Kita klarifikasi bahwa berita panen sayuran
25 hektar di Dogiyai adalah benar bukan rekayasa. Ada buktinya dan kita
benar-benar turun lapangan melakukan pendampingan sebelumnya,” terang Kepala
DTPH Papua Semuel Siriwa melalui Kasubag Program Muh. Muzaman, yang menghubungi
harian ini, Minggu sore.
Dia menjelaskan, pengembangan sayuran di
Dogiyai melalui program Gerbangmas untuk dimulai pada 2016 lalu di tiga kabupaten,
yaitu Dogiyai, Tolikara, dan Sarmi.
Khusus di Dogiyai, pogram dibangun dengan model
kawasan sayuran organik yang terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir dengan
fokus sayuran melalui sarana pengolahan pupuk organik. DTPH juga menyiapkan alat
dan mesin pertanian serta bengkel untuk membangun rumah kemas dan pengolahan
sayuran, pupuk organik dan pengolahan kentang.
Adapun kawasan sayuran yang dibangun pada
lahan seluas 25 hektar, dikelola lima kelompok tani, yaitu Kelompok Tani
Enaimo Ekowai, di Kampung Dogimanai,
Distrik Dogiyai; Kelompok Tani Makidimi, di Kampung Makidimi, Distrik Dogiyai;
Kelompok Tani Anggerek, di Kampung Dogimani, Distrik Dogiyai; Kelompok Tani
Koya Ubai, di Kampung Kimi Pugi, Distrik Kamu; dan Kelompok Tani Baida, di
Kamping Baida, Distrik Dogiyai.
Kelima kelompok tani ini telah melaksanakan
penanaman secara bertahap sayuran organik seperti kubis, kentang dan wortel
sejak akhir 2016. Penanaman dilasanakan secara bertahap karena mempertimbangkan
kemampuan petani, penyerapan pasar dan lain-lain.
“Nah baru pada Maret 2017, Ketua Kelompok Tani
Makidimi Ibu Paulina Agapa mengundang Plt Bupati Dogiyai melaksanakan panen
perdana kentang. Demikian juga kelompok Tani Ekaimo Ekowai telah panen kubis”.
“Bahkan ada penjelasan dari Kepala Bidang yang
menangani Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kab. Dogiyai,
bahwa kedua kelompok tani (Makidimi dan Enoimo Ekowai) telah menjual produk
sayurannya ke Nabire seharga Rp. 25 juta,” ucap dia.
Menurut Muzaman, pihaknya bersama tim DTPH
Papua pada 5 September akan kembali mengunjungi Kabupaten Dogiyai untuk
mengecek perkembangan tanaman sayuran lima kelompok tani itu.
“Dengan demikian, kita harap nanti bisa
berkoordinasi bersama pemda setempat guna membantu mencari pemasaran untuk
setiap produksi yang dihasilkan kelompok tani itu,”tuntasnya.
Sebelumnya, Andy Gobay dalam laman facebooknya
menyebut Kepala Dinas Pertanian (DTPH Papua) melakukan penipuan publik karena
mengkabarkan panen 25 hektar sayuran melalui program Gerbangmas Papua. Dia
mempertanyakan pers dimana lokasi sayuran itu ditanam. Jika benar, dirinya
meminta foto bukti hasil panen 25 hektar itu.