Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Papua membantah
ada intervensi pejabat dalam perekrutan Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN). BKD juga memastikan seluruh prosesnya, dilakukan secara independen,
transparan, adil dan sesuai prosedur perundang-undangan yang berlaku.
“Kami pastikan perekrutan IPDN bersih dari
intervensi pejabat. Jika mungkin sebelumnya seperti itu, tetapi kita jamin di
era kepemimpinan bapak Gubernur Lukas Enembe tidak ada intervensi seperti itu”.
“Justru sebaliknya, kita berupaya memberi
pemerataan penerimaan. Sehingga semua pihak lebih khusus orang asli Papua bisa
diakomodir,” kata Kepala BKD Papua Nicholaus Wenda di Jayapura, Jumat (8/9)
kemarin.
Ia pun menyesalkan pernyataan sejumlah pihak
di DPR Papua menyebut perekrutan IPDN, hanya dipenuhi anak pejabat.
“Tentunya kita sangat menyesalkan pernyataan
anggota DPR seperti itu. Sebab semestinya bila yang bersangkutan tidak mengerti
proses perekrutan calon praja IPDN, sebaiknya bertanya kepada kami atau panitia
supaya tak mengeluarkan pernyataan sepihak,” ucap dia.
Dia menjelaskan, untuk penerimaan IPDN kali
ini dilakukan secara online, dimana upaya intervensi seorang pejabat untuk
meloloskan anaknya, bakal sulit untuk dilakukan. Selanjutnya, calon praja akan
mengikuti serangkaian tes, seperti kompetensi dasar, kesehatan hingga di
pantohir.
“Bahkan tesnya dilakukan oleh panitia yang
terdiri dari pihak Badan Kepegawaian Negara. Sehingga kita bisa pastikan bahwa
tak ada titipan anak pejabat untuk diluluskan dalam penerimaan IPDN,”
tuntasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua I DPR Papua, Edoardus
Kaize, mengkritisi penerimaan IPDN yang hanya dipenuhi anak-anak bos atau
pejabat.
Karena itu, ia meminta Pemprov Papua mengevaluasi
penerimaan calon praja IPDN Papua, lantaran setiap tahunnya, hanya sedkit anak
asli Papua yang direkrut.