Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, mengimbau
seluruh apotek untuk lebih selektif dalam menjual obat komix yang rentan
disalahgunakan menjadi minuman oplosan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Papua Annike Rawar kepada
harian ini, di Jayapura, akhir pekan kemarin.
“Kami melihat obat ini sudah mulai banyak
disalahgunakan sebagai minuman oplosan. Karena itu, kita harap penjualannya
harus lebih selektif supaya tidak disalahgunakan,” terang dia.
Annike mengisahkan, semasa dirinya bertugas
sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Mimika, dirinya kerap
menemukan sejumlah anak yang menyalahgunakan obat itu sebagai minuman oplosan.
Obat Komix yang bahkan dicampur dengan
alkohol, bakal memberikan efek memabukan. Sehingga mulai banyak digemari oleh
anak-anak usia sekolah.
“Waktu saya bertugas di Mimika sebenarnya sudah
membuat larangan kepada kios dan agen yang mendistribusikan komix. Tapi
ternyata sampai saat ini masih tetap beredar dan disalahgunakan”.
“Coba kita bayangkan saja kalau satu anak ada
yang mengoplos komix, ini pastinya akan merubah cara berpikir dia menjadi malas.
Karena itu, harapan kami tidak boleh lagi ada obat komix yang bereda bebas karena
berpotensi disalahgunakan,” imbaunya.
Pada kesempatan itu, dirinya meminta kepada
pihak kepolisian maupun institusi terkait untuk tak segan-segan menindak oknum
penyalahgunaan obat komis menjadi minuman memabukkan. Ia pun meminta aparat
untuk turut menindak agen atau penjual obat komix tak berijin diatas tanah ini.
Sebelumnya, Aparat Kepolisian Resort Mimika
menyita 1.541 sachet obat komix dari gudang distributor di Jalan Yos Sudarso
depan SMU Negeri 1 Timika, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Selasa (29/8)
petang pukul 18.30 WIT.
Dalam penggrebekan aparat juga mengamankan
seorang warga berinisial Jn (22 tahun) dan RN (49) yang diduga sebagai
distributor.
Penggrebekan ini, menyusul maraknya penyalahgunaan
obat batuk itu, yang kerap dioplos dengan campuran minuman berenergi
kratindaeng, air putih, dan kuku bima. Hasil campuran itu pun memberi efek
memabukan.