Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkumham) RI, melakukan monitoring pelaksanaan kerja sama dengan USAID di
Papua, Senin (11/9).
Tim Kemenkumham RI dipimpin Staf Ahli Haru
Tamtomo, Kepala Bagian KLN Dwi Rahayu ES, Staf Sekertariat Negara Arrya T. Sumarto,
serta Dondy Sentya dari perwakilan USAID.
Tim ini diterima Gubernur Papua melalui
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia
Loupatty, serta Kepala Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
(Kesbangpol Linmas) Musa Isir, diruang rapat Sekda.
Dalam pertemuan itu, Staf Ahli Kemenkumham RI Haru
Tamtomo menjelaskan kedatanganya untuk memantau program kerja sama dengan USAID
yang dilaksanakan di Papua.
Program itu, yakni tentang anti kekerasan
terhadap wanita dan anak. Kemudian upaya penguatan kepada masyarakat, berkaitan
masalah hak asasi manusia.
“Yang pasti kegiatan ini sudah satu tahun berjalan,
sehingga diakhir tahun fiskal ini, kami melakukan monitoring sampai sejauh mana
kemajuan dari program yang sudah berjalan itu. Dari situ akan ada evaluasi
untuk program ini di masa mendatang,” terangnya kepada pers, usai pertemuan.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian dan
Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Elia Loupatty menyambut positif kunjungan itu.
Sebab menurutnya, penegakkan HAM maupun
program anti kekerasan terhadap perempuan dan anak, turut menjadi prioritas
provinsi ini dibawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe dan Wagub Klemen Tinal.
“Yang pasti kedua program ini sangat kita
dukung sebab menjadi salah satu fokus pemerintah provinsi untuk ditekan di
daerah ini. Apalagi berbicara soal wanita ini pada jaman dahulu sampai sekarang
saja untuk meminang butuh mas kawin dan sebagainya. Intinya tak bisa diambil
segampang itu”.
“Namun kini perempuan dan anak kini menjadi objek
tindak kekerasan. Sehingga saya rasa hal ini perlu untuk ditekan, sehingga
dengan ada program dari Kemenkumham dan USAID, diharapkan bisa turut membantu
provinsi ini keluar dari permasalahan itu,” tutupnya.