Sekertaris Daerah Papua Hery Dosinaen membuka
secara resmi Kolaborasi Tunas Integritas Nasional Kedua 2017 di Jayapura,
Selasa (12/9) kemarin.
Kegiatan ini dihadiri 139 Kementerian Lembaga
Organisasi Pemerintah Daerah serta sejumlah kabupaten dan kota se Papua, DPRD
maupun pimpinan SKPD.
Sekda Hery dalam sambutannya mengatakan, saat
ini Papua sebagai indikator dalam pemberantasan korupsi. Dimana sejak ada
kerjasama antara KPK dengan provinsi Papua dalam rangka pencegahan korupsi,
provinsi tertimur di Indonesia ini telah melakukan sejumlah kegiatan.
Diantaranya melaksanakan peluncuran
e-govermnt, e-bujeting dan e-pleaning, e-samsat dan e-perizinan serta
e-pengaduan masyarakat.
“Memang sejak awal kepimpinan gubernur dan
wakil gubernur Papua, keduanya sepakat membuat regulasi pembangunan
pemerintahan secara bersih dan transparan”.
“Disamping itu, sebagai bukti dan keseriusan
Pemprov Papua dalam penanganan korupsi juga telah dibentuk Unit Layanan
Pengadan dan Jasa yang telah berubah menjadi Biro Layanan Pengadaan Barang dan
Jasa. Lembaga ini menjadi pelaksanaan tender yang independen dan terpercaya,”
katanya.
Sementara berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan Kolaborasi Tunas Integritas Nasional II tersebut, diharapkan
menghasilkan output yang menjadi rekomendasi dalam pengambilan kebijakan.
Diharapkan pula hasil kegiatan ini, dapat
terakomodir dalam satu rekomendasi yang menjadi komitmen semua pihak, dimana
kita semua bangkit secara integritas.
“Karena itu, saya rasa kegiatan ini merupakan
ajang menyampaikan pendapat maupun sharhing untuk melihat bagaimana integritas pada
masing-masing wilayah terkaloborasi. Diharapkan pula ini menjadi output untuk
direkomendasikan, hingga bermuara pada refrensi untuk pengambilan kebijakan
kedepan,” harapnya.
Sementara Inspektur Papua Anggiat Situmorang dalam
laporannya mengharapkan, melalui kegiatan ini dapat disosialisasikan
pembangunan budaya integritas melalui pendekatan manajemen resiko.