Sempat di palang sekitar dua jam sejak pagi
hari, pada Rabu (4/10) , aktivitas di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Papua, akhirnya berjalan normal kembali setelah ada kesepakatan
dengan puluhan pengusaha lokal.
Pemalangan tersebut, buntut dari aksi demo
yang dilakukan puluhan pengusaha lokal yang menagih janji bakal diberikan jatah
penunjukan proyek Golongan Ekonomi Lemah (GEL) oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Papua, Djuli Mambaya.
“Ketidakjelasan janji Kepala Dinas ini yang
akhirnya membuat kami pengusaha marah dan memalang pintu masuk kantor Dinas PU.
Kita meminta segera ada tatap muka dengan kepala dinas pekerjaan umum,” ucap Rose
Pairi, Perwakilan Pengusaha Papua.
Ia juga berharap tak hanya Kepala Dinas yang
dihadirkan, melainkan seluruh kepala bidang yang ada instansi tersebut. Sehingga
tuntutan tersebut bsa berakhir dengan sebuah solusi yang menguntungkan semua
pihak.
"Makanya, kita harap janji untuk bertemu
dengan Kepala Dinas besok (Kamis,red) harus terealisasi. Semua pihak yang
terlibat harus hadir untuk cari solusi supaya 338 pengusaha yang dijanjikan
diberi proyek GEL ini bisa direalisasi," terangnya.
Ditempat yang sama, Jimmy H mengeluhkan
perlakuan panitia proyek di Dinas PU yang membatalkan kemenangannya saat
mengikuti tender murni. "Saya ikuti prosedur yang ada, tapi dibatalkan.
Namun saya harap hal seperti ini ada penjelasan yang baik sehingga tak ada
kejadian yang merugikan pihak lain,” imbaunya.
Sementara Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Provinsi Papua, Solayen Murib Tabuni, berjanji akan
memfasilitasi pertemuan dengan Kepala Dinas pada Kamis (besok,red) pukul 09.00
Wit.
"Saya sudah hubungi kepala dinas dan beliau sudah
siap untuk bertemu pada besok jam 09.00 pagi. Dari pertemun ini akan dicarikan
jalan keluar. Makanya saya minta para pengusaha Papua untuk membuka pemalangan
kantor,” tuntasnya.