Lembaga penyelenggara Pilkada di Papua disarankan
memakai sistem E-Katalog dalam pengadaan barang (logistik ) dan jasa maupun hal
terkait lainnya, guna mencegah terjadinya penyalahgunaan keuangan negara.
Menurut Koordinator Supervisi dan Pencegahan
KPK wilayah Papua, Maruli Tua, dengan menggunakan sistem E-Katalog, baik Komisi
Pemilihan Umum (KPU) maupun Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), potensi
penyelewengan uang negara bisa diminalisasi.
“Sebab kalu kita lihat kebelakang, ada terjadi
banyak kasus korupsi di Indonesia yang ditangani KPK, menyangkut pelaksaan
pilkada”.
"Makanya kita sarankan KPU dan Bawaslu
Papua untuk gunakan sistem ini (E-Katalog) supaya bisa maksimal dalam
pengelolaan keuangan, serta terhindari dari kesalahan yang berujung pada proses
hukum,” terang dia di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Marulis mengaku, baru-baru ini pihaknya telah
bertatap muka dengan sejumlah Komisioner KPU maupun Bawaslu Papua, guna
mendiskusikan upaya pencegahan korupsi jelang Pilkada serentak 2018 mendatang.
Pihaknya pun sudah menyaranan penggunaan
sistem E-Katalog itu. Sebab dia kuatir jika pengelolaan anggaran kurang cermat,
berpotensi memunculkan mark up, baik untuk pengadaan barang dan jasa maupun
biaya lainnya.
Oleh karenanya, ia menilai penggunaan
E-Katalog saat ini sangat tepat mengingat KPU dan Pemprov Papua baru-baru saja
menandatangani NPHD.
"Karena ada banyak hal positif yang bisa
didapatkan dari penggunaan e Katalog itu,” ucapnya.
Sementara Komisioner KPU Papua Tarwinto
menyambut positif usulan KPK. Hanya saja, ia menilai akan jauh lebih tepat jika
sosialisasi penggunaan E-Katalog dilakukan oleh KPK, jauh sebelum dilakukan
penyusunan anggaran.
"Yang Pasti kita sambut baik usulan ini.
Hanya KPU sudah Susun anggaran ini sejak setahun lalu”.
“Namun demikian kita apresiasi usulan ini. Namun
kendari tidak memakai sistem itu, saat ini KPU Papua mengacu pada aturan yang
dikeluarkan KPU maupun Peraturan Menteri Keuangan terkait penetapan biaya standar
honor, kebutuhan barang, maupun tingkat kemahalan yang dialami oleh tiap
kabupaten di Papua,” kata dia.