Pemerintah Provinsi Papua kukuh melaksanakan
agenda pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara, meski arus penolakan
terjadi hingga ke Kantor Kementerian Dalam Negeri.
Dimana, pada Rabu (11/10) kemarin, sekelompok
pendukung Calon Bupati Tolikara John Tabo dan Barnabas Weya, menyerang kantor
Kemendagri hingga seorang petugas keamanan setempat, mesti dilarikan ke rumah
sakit akibat mengaami cidera.
Sejumlah kaca mobil dan bus dilaporkan rusak,
berikut salah satu kamera media massa.
“Soal perusakan di Kemendagri itu tidak ada
korelasinya dengan rencana pelantikan ini. Yang pasti keributan itu silahkan
saja, namun kita tetap akan lantik berdasarkan surat keputusan Presiden,”
terang Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery Dosinaen, di Jayapura, Kamis
(12/10).
Ia berharap masyarakat di Tolikara untuk
bersatu kembali membangun kabupaten tersebut selama lima tahun kedepan, menuju
ke arah yang lebih baik lagi.
“Sebab masyarakat di Tolikara juga sudah lama
menunggu sentuhan pembangunan,” ujarnya.
Disebutkan Hery, proses pelantikan Bupati dan
Wakil Bupati terpilih Kabupaten Tolikara rencananya dilaksanakan pada Senin
(16/10) mendatang. Pelantikan tersebut bersamaan dengan Bupati dan Wakil Bupati
Kepulauan Yapen.
“Yang pasti, pelantikan ini tetap wajib untuk dilaksanakan,
karena merupakan perintah konstitusi yang harus dijalankan”.
“Intinya, sudah ada keputusan Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden tentang penetapan bupati terpilih. Itu berdasarkan
satu proses hukum yang sah sehingga harus dijalankan,” pungkasnya.
Sementara, hasil pilkada serentak di Kabupaten
Tolikara memenangkan calon bupati dan wakil bupati, Usman Wanimbo – Dinus
Wanimbo.
Sementara untuk Bupati dan Wakil Bupati terpilih
Kabupaten Kepulauan, yakni Yapen Tonny Tesar -Frans Sanadi.