Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan
Rakyat (Kesra) Sekda Papua Elia Loupatty mengimbau instansi terkait untuk
meningkatkan peran penyuluh pertanian, agar pembangunan serta pemenuhan pangan
maupun gizi masyarakat, dapat benar-benar terpenuhi.
Hal demikian disampaikan Asisten Elia
Loupatty, saat memberikan arahan kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Jayapura, baru-baru ini.
Dia mencontohkan, tingkat ketersediaan pangan
dan gizi untuk dikonsumsi masyarakat Papua, minimal sebesar 3.396
kilo/kalori/kapita/hari. Angka ini pun diyakini telah meneduhi standar nasional
sebesar 2.400 kilo/kalori/kapita/hari.
“Makanya, untuk mewujudkan pemenuhan pangan
maupun gizi masyarakat ini, perlu ditingkatkan peran penyuluh pertanian. Sebab
dengan meningkatkan peran penyuluh pertanian di seluruh kabupaten, diyakini
tingkat konsumsi masyarakat akan jauh lebih baik,” kata dia.
Selain untuk menunjang tingkat konsumsi
masyarakat, peran penyuluh diharapkan mampu memenuhi kebutuhan peserta PON XX Tahun
2020 mendatang.
“Sebab dalam PON nanti akan ada banyak pangan
yang dibutuhkan tak hanya oleh masyarakat, tetapi para official maupun atlet”.
“Bayangkan ribuan jumlah orang yang akan
datang ke Papua. Makanya, perlu dimaksimalkan dari sekarang peran tenaga
penyuluh, agar kebutuhan pangan dan gizi bisa terpenuhi saat perhelatan iven
empat tahunan itu,” imbaunya.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Holtikultura Provinsi Papua Semuel Siriwa mengaku siap menjalankan instruksi
tersebut. Hanya saja menurut pengakuan dia, instansinya masih kekurangan tenaga
penyuluh pertanian, hingga menyebabkan penanganan di bidang pertanian menjadi
kurang maksimal.
“Hingga saat ini jumlah tenaga penyuluh baru
mencapai 946 orang dengan 50 persen diantaranya merupakan pegawai honorer. Memang
jumlah ini tak ideal untuk mengcover sekitar 5400-an kampung yang ada di Papua”.
“Idealnya satu kampung ditempatkan seorang
tenaga penyuluh. Sebab bagaimana mungkin 946 penyuluh ini mampu menjangkau lima
ribuan kampung di Papua, yang setiap tahunnya kemungkinan besar bertambah lagi
dimekarkan,” katanya.
Oleh karenanya, Semuel berharap pemerintah kabupaten
kembali memberlakukan pemberian biaya operasional dan tunjangan yang cukup bagi
para tenaga penyuluh.