Pemerintah Kabupaten Keerom menyatakan minat
untuk mendukung pelaksanaan Pameran Perdagangan, yang digagas pemerintah
provinsi di perbatasan Skouw, pada akhir bulan ini.
Menurut Bupati Keerom Celcius Watae, pameran
ini menjadi ajang dan kesempatan bagi masyarakat untuk memasarkan hasil
produksi pertaniannya kepada negara-negara pasifik. “Dengan begitu, kita harap
hasil pertanian masyarakat seperti kakao aau buah merah ini bisa dilirik oleh
negara-negara pasifik”.
“Outputya tentu ada kerja sama dalam hal impor
hasil pertanian Keerom ke negara ppasifik. Karena itu, saya sangat mendukung
kegiatan pameran ini, karena berpotensi mengangkat hasil produksi Papua untuk
lebih dikenal oleh dunia luar,” terang dia di Jayapura, akhir pekan kemarin.
Lanjut Bupati, sebagai kabupaten yang berada
di dekat dengan kawasan perbatasan Skouw, pihaknya menilai kegiatan pameran
sangat penting untuk mengangkat isu menghentikan segala bentuk maupun aktivitas
penyelundupan barang terlarang maupun ilegal, yang keluar masuk Pos Lintas
Batas Negara (PLBN) Skouw.
Dengan demikian, kampanye setiap barang yang
keluar masuk PLBN, wajib legal atau resmi. Sebab dengan begitu, hasilnya yang
menikmati adalah rakyat.
"Sebab PLBN ini harus menjadi pusat
perekonomian yang baru bagi provinsi ini. Makanya, kita mendukung kegiatan
pameran, dengan harapan bisa memacu pengembangan PLBN secara baik, agar menjadi
pintu gerbang perekonomian di wilayah timur Indonesia,” katanya.
Dirinya pun berharap seluruh aparat keamanan
dapat lebih memperketat pengawasan terhadap peredaran barang terlarang di Skouw
– Wutung.
Sekedar diketahui, Pemerintah Provinsi Papua
melalui Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri pada akhir bulan ini (23 s/d
25 November 2017) berencana menggelar Border Trade Fair atau Pameran
Perdagangan dengan melibatkan negara-negara pasifik, di perbatasan Skouw.
Menurut Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama
Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai, sejumlah negara pasifik akan
diundang sebagai peninjau maupun partisipan.
Dia menambahkan, pameran yang rencananya
dibuka oleh Gubernur Papua ini, bertujuan mempromosikan wajah baru wilayah
perbatasan Bumi Cenderawasih yang sebelumnya diresmikan Presiden Joko Widodo.
Dilain pihak, untuk mewujudkan komitmen
Gubernur Papua, yang berkeinginan kuat agar wilayah perbatasan Skouw, menjadi
pintu gerbang perdagangan dengan negara-negara pasifik.
“Kita mau tunjukan bahwa Papua itu ramah akan investasi.
Makanya, pameran perdagangan ini merupakan momentum untuk menarik minat
investasi itu masuk ke Papua,” kata dia.