Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana,
mengajak kaum perempuan (asli Papua) di Bumi Cenderawasih untuk gemar terjun di
bidang perpolitikan daerah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Anike Rawar dalam
keterangannya kepada wartawan, Senin (6/11) kemarin, di Jayapura.
Menurut dia, dalam program dan kegiatan di
instansinya, pihaknya secara intens sudah melakukan pelatihan ,sosialisasi
hingga advokasi. Berbagai kegiatan itu, memiliki tujuan agar setiap
perempuan-perempuan Bumi Cenderawasih, memiliki semangat untuk bersaing, baik
di legislatif maupun eksekutif.
Dengan demikian, mereka diharapkan memiliki
jiwa petarung untuk mampu bersaing, lebih khusus dengan saudara-saudara dari
daerah lain.
“Yang pasti saya mau katakan bahwa dunia politik
ini sangat menjanjikan. Sebab perpolitikan juga baik bagi kaum perempuan, karena
dapat memberi dampak positif bagi peningkatan kemampuan kaum perempuan”.
“Apalagi, dalam waktu dekat kita akan menghadapi
pesta demokrasi. Baik Pilkada serentak 2018 maupun pemilihan legislatif tahun
2019 mendatang,” kata dia.
Meski begitu, Annike mengatakan keterwakilan
perempuan di partai politik maupun lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif
serta lembaga kultural belakangan ini cukup tinggi. Hal ini sejalan dengan
terbukanya peta perpolitikan tanah air, yang selama ini diketahui minim bagi
perempuan, bahkan seolah-olah “ditabuhkan” bagi kaum hawa.
Menyikapi hal itu, instansinya pun sudah menggelar
kegiatan pendidikan politik bagi perempuan, yang bahkan diikuti beberapa
kabupaten, seperti Kepulauan Yapen, Yahukimo, Yalimo, Puncak, Mamberamo Raya,
Dogiyai, Deiyai dan Intan Jaya.
Sementara Sekda Papua Hery Dosinaen
menjelaskan dalam sepuluh kali Pemilu digelar, keterwakilan perempuan dalam
struktur kekuasaan maupun proses pengambilan keputusan serta perumusan
kebijakan publik tetap masih rendah.
Bahkan dalam Pilkada 2015 di seluruh
Indonesia, hanya 17 persen tingkat keterwakilan perempuan sebagai kepala dan
wakil kepala daerah. Walaupun demikian, akhir-akhir ini angkanya mengalami
peningkatan dibanding Pilkada sebelumnya. Dimana untuk Papua dari 29 kabupaten
dan kota yang melaksanakan Pilkada beberapa waktu lalu, terdapat beberapa
perempuan yang mencalonkan diri.
“Diantaranya di Kabupaten Mimika, Nabire,
Jayawijaya, serta Kota Jayapura. Walaupun sebatas calon dan jumlahnya masih
kurang, tapi hal itu sudah menunjukan kemajuan bagi perempuan diatas tanah
ini,” terang dia.
Diharapkan kedepan, tambah dia, partisipasi kaum
perempuan di bidang politik dapat lebih banyak, sehingga mampu sejajar dengan
laki-laki untuk membangun daerah.