Pemerintah Provinsi Papua memastikan
pelantikan Direktur Utama (Dirut) RSUD Jayapura, paling lambat dilaksanakan
pada akhir tahun ini. Hal itu, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Hery
Dosinaen di Jayapura, Rabu (29/11).
Berkenaan dengan hal itu, Sekda Hery meminta
agar seluruh proses pelayanan di rumah sakit tersebut, dapat berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
“Sebab pelayanan kepada masyarakat dan pasien
tak boleh terganggu dengan ketiadaan Dirut. Apa pun yang terjadi di lingkungan
manajemen, wajib berjalan sesuai harapan,” terang dia.
Dia katakan, Gubernur Papua Lukas Enembe telah
menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Papua Aloysius Giay sebagai Plt Dirut RSUD
Jayapura, menggantikan Yosep Rinta yang kini ditahan karena kasus korupsi
pengadaan souvenir kulit buaya dari APBD Kabupaten Merauke.
Pemerintah Provinsi Papua dalam waktu dekat akan
menggelar seleksi terbuka lelang jabatan RSUD Jayapura, sehingga pihaknya
meminta seluruh jajaran manajemen untuk bersabar sambil menunggu ditunjuknya
pemimpin baru di rumah sakit “plat merah” tersebut.
“Sebab Plt Dirut RSUD Jayapura ini memang
tidak bisa dijabat oleh pejabat eselon III. Sesuai aturan hanya bisa oleh pejabat
eselon II. Sehingga, saya minta kepada pegawai untuk mendukung keputusan yang
sudah diambil oleh bapak Gubernur dan menunggu sampai ditunjuk dirut yang
baru,” kata dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur
RSUD Jayapura, Aloysius Giyai mengaku sudah mulai berkantor di rumah sakit
tersebut. Dirinya bahkan segera mencari solusi untuk menyelesaikan krisis air
bersih di RSUD Jayapura.
Dia mengaku bakal segera berkoordinasi dengan
Walikota Jayapura untuk menyelesaikan krisis air yang sudah berjalan hampir dua
pekan terakhir.
“Yang pasti kita ingin segera selesaikan
masalah krisis air di RSUD Jayapura supaya pasien yang berobat bisa terlayani
dengan maksimal,” katanya.
Dia berharap nantinya debit air yang masuk ke RSUD
Jayapura, tak dibagi ke permukiman warga yang tinggal disekitar RSUD Jayapura.
Dengan demikian, kebutuhan air di RSUD Jayapura dapat lebih maksimal bagi
pasien.