Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengungkapkan, saat ini Golkar belum memikirkan melakukan koalisi dengan siapa atau dengan partai mana pun karena masih memfokuskan diri pada perolehan suara sebanyak-banyaknya untuk pemilu legislatif. "Sekarang kami masih menargetkan untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya dalam pemilu legislatif - syukur-syukur jadi pemenang. Jadi kami belum bicara koalisi," kata Akbar ketika ditanya soal rencana koalisi maupun kemungkinan menggandeng capres Partai Demokrat yang juga mantan Menko Polkam Susilo Bambang Yudoyono dalam pemilu presiden.
Ketika ditemui di ruangan VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Sabtu, sesaat sebelum bertolak ke Jakarta seusai berkampanye di Kecamatan Payung, Bangka Selatan, Akbar mengatakan bahwa dalam pemilu legislatif ini Golkar menargetkan perolehan suara signifikan. "Jika pada pemilu lalu 23 persen, sekarang diharapkan bisa mencapai 30 persen. Kalau bisa jadi pemenang," ujarnya.
Setelah target perolehan suara tercapai dan anggota legislatif terpilih, demikian Akbar, baru Golkar berbicara soal pencalonan presiden - dengan siapa atau dengan partai mana berkoalisi, itu ditentukan kemudian.
Menurut Akbar, tanda-tanda bahwa Golkar bisa mendapatkan suara signifikan sudah terlihat sampai hari ketiga kampanye yang dilakukan di beberapa daerah. Respon masyarakat terhadap Golkar, katanya, cukup besar.
Akbar melihat kader-kader Golkar di daerah sangat antusias. Masyarakat juga memberikan respon besar terhadap kehadiran Golkar. Dengan antusiasme besar itu, Akbar optimis masyarakat tidak ragu-ragu lagi memberi kepercayaan kepada Golkar untuk memimpin pemerintahan.
Dalam penilaian Akbar, masyarakat sekarang ini tengah dihimpit dengan berbagai kesulitan, baik di bidang ekonomi, politik, keamanan, maupun pendidikan. Jumlah pengangguran sangat besar, kesempatan kerja sangat sedikit, PHK terjadi di mana-mana, pendidikan semakin mahal, dan rasa aman juga terganggu aksi teror bom di beberapa tempat.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Marzuki Darusman seusai berkampanye di Lapangan Umum Karang Pule Mataram, kemarin, menyatakan Golkar tetap terbuka untuk berkoalisi dengan partai lain - termasuk dengan PDIP. "Golkar bisa berkoalisi dengan partai-partai yang beorientasi kepada pembangunan, karena Golkar - di samping sebagai parpol - juga sebagai partai pembangunan," katanya.
Di tempat terpisah, Ketua DPP Partai Golkar HR Agung Laksono mengimbau para pejabat yang terdaftar sebagai juru kampanye (jurkam) agar tidak melecehkan tugas dan wewenang Panwas Pemilu. Menurut Agung, faktanya baru dua hari pelaksnaan kampanye sudah banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan para peserta pemilu. Ironisnya, menteri pun mendapat peringattan keras KPU karena melanggar jadwal cuti yang sudah diajukannya sendiri. Bahkan presiden dan wapres juga ditegur Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) karena tidak melampirkan surat cuti.
"Jangan mentang-mentang pejabat, kemudian seenaknya saja melanggar jadwal kampanye. Kalau cuti tanggal 10, ya kampanye tanggal 10 dong. Kalau para menteri yang notabene pemimpin partai saja sudah melanggar aturan, bagaimana kita bisa berharap rakyat disiplin," kata Agung.
Di Denpasar, mantan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan bahwa bangsa Indonesia kini memerlukan pemimpin yang mampu membebaskan negara ini dari berbagai masalah, termasuk pengangguran dan kemiskinan. "Partai Demokrat ingin membawa negara ini lebih baik dari kondisi sekarang, serta berjuang agar tidak ada penggangguran dan orang miskin," kata Yudhoyono saat berkampanye di hadapan ribuan massa simpatisan Partai Demokrat di Lapangan Kapten Japa Padanggalak, Sanur Denpasar, Minggu sore.
Sementara fungsionaris PDIP Taufik Kiemas membatalkan perjalanan ke Kabupaten Sinjai (Sulsel) untuk berkampanye di depan massa PDIP karena cuaca buruk di udara Kota Makassar. Tapi ketika berada di Mataram, Kiemas sempat mengaku merasa tidak puas kalau Megawati menjadi Presiden hanya tiga tahun. "Saya puas kalau Ibu Mega Jadi Presiden sampai tahun 2009," katanya.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati sendiri, ketika berkampanye di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Sabtu, meminta kader dan simpatisan PDIP agar memenangkan Pemilu 2004. "Apakah bisa kalian memenangkan pemilu dan meningkatkan jumlah kursi DPR bagi PDIP?" katanya.
Di Medan, kandidat capres Golkar Surya Paloh mengajak segenap kader agar mencanangkan gerakan moral dalam setiap kampanye dengan tidak mengumbar janji yang tidak mungkin bisa dipenuhi.
Sementara peserta lain konvensi Golkar Jusuf Kalla tampil berkampanye di Kota Watampone, Ibukota Kabupaten Bone (Sulsel). Puluhan ribu massa pendukung Golkar tumpah-ruah di Stadion Persibon untuk menghadiri kampanye Kalla. Di depan ribuan massa, Kalla meminta masyarakat di kabupaten itu agar tetap memilih Golkar.