Ketua Tim Penggerak PKK Papua Yulce W. Enembe
mengimbau para bupati dan walikota di seluruh bumi cenderawasih, untuk memberikan
dukungan penuh serta memfasilitasi seluruh kegiatan yang dijalankan organisasi
pembinaan kesejahteraan keluarga tersebut.
Hal demikian karena program yang dicanangkan
PKK Papua, tak keluar dari pada visi dan misi Gubernur Papua.
“Seperti program Gerbangmas Hasrat Papua, yang
didalamnya memberikan asupan gizi selama 1.000 hari kehidupan, bagi bayi yang
baru lahir,” terang Yulce dalam arahannya, usai melantik Ketua Tim Penggerak
PKK Kabupaten Puncak Jaya, Waninob Wonda, menggantikan Mience Hana Norawari
Ibo.
Dia katakan, Tim Penggerak PKK terkadang
mengalami kesulitan karena tidak berbadan hukum dan hanya menjalankan tugas
maupun fungsinya dengan memanfaatkan penganggaran dari DIPA. Sehingga demikian,
bilamana bupati tidak memberikan perhatikan, maka sejumlah program yang dicanangkan
oleh PKK, tidak bakal berjalan dengan
maksimal.
“Sebab kami tidak memiliki anggaran yang cukup
dalam menjalankan tugas dan fungsi kami,” ucapnya.
Menyikapi hal itu, dia mengharapkan para kepala
daerah untuk dapat mengalokasikan pendanaan kepada PKK didalam APBD-nya
masing-masing, sehingga setiap program pemerintah daerah, baik di bidang
pendidikan, ekonomi dan kesehatan, dapat didukung penuh oleh PKK.
"Untuk diketahui, Tim Penggerak PKK
memiliki 10 program pokok yang di dalamnya ada empat kelompok kerja untuk
instansi seperti pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Dengan demikian, setiap
tugas pokok yang kita jalankan selalu akan sejalan dengan SKPD terkait”.
“Itulah sebabnya, PKK dalam mencanangkan
kegiatan tak akan melenceng dari program kerja pemerintah daerah setempat,”
ungkapnya.
Menyikapi hal itu, Bupati Puncak Jaya, Yuni
Wonda menyatakan siap mendukung organisasi PKK dengan pendanaan. Sebab dia
menilai keberadaan organisasi PKK sangat penting dan strategis karena langsung
menyentuh kehidupan keluarga masing-masing, bahkan hingga ke kampung-kampung.
“Yang pasti, tanggung jawab PKK sangat berat. Apalagi
PKK yang berada di wilayah Pegunungan Tengah. Makanya, diperlukan strategi
khusus dalam pendekatan kearifan lokal agar pembinaan berjalan baik. Tentunya
perlu penganggaran sehingga apa yang dikerjakan dapat maksimal,” tuntasnya.