Untuk memastikan ketersediaan ikan cukup
jelang hari raya Natal pada 25 Desember 2017 mendatang, Dinas Kelautan dan
Perikanan (DKP) Papua bakal melakukan operasi pasar.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Papua FX. Mote di Jayapura, Rabu (13/12) petang.
Menurut dia, pentingnya operasi pasar, selain
untuk memastikan ketersediaan stok ikan, juga untuk mengetahui apakah harga
jual ikan di pasar sudah sesuai dengan standar harga yang ditetapkan
pemerintah.
“Disamping itu, kita ingin memastikan bahwa
ikan yang dikonsumsi masyarakat itu masih segar dan tidak kadaluarsa,” ucapnya.
Kendati begitu, lanjut Mote, dari pantauan
sementara di lapangan, stok ikan saat ini masih stabil. Hanya saja permintaan yang
tinggi, menyebabkan ketersediaannya menjadi kurang melimpah. Karena sebagian
besar nelayan sudah bekerja sama dengan perngusaha ikan Papua, untuk
selanjutnya mengirim ikan keluar daerah.
“Sesungguhnya hasil tangkapan ikan di Jayapura
itu melimpah, pasca diberlakukan moratorium penangkapan ikan oleh Menteri
Kelautan dan Perikanan”.
“Namun meski nelayan menangkap banyak, tapi mereka
sudah kerja sama dengan pengusaha ikan di Papua. pada akhirnya ikan dikiri
keluar dan kini stok menjadi terbatas di Jayapura misalnya. Namun dari pantauan
kami ketersediaan ikan masih berimbang, sehingga kita optimis tidak ada
kesulitan makan ikan di Jayapura jelang natal,” akunya.
Dia menambahkan, meski mahal hal yang
terpenting saat ini adalah masyarakat melihat ikan sebagai kebutuhan terpenting
dalam kehidupan sehari-hari. Sebab meski ketersediaan ikan mahal di pasaran,
namun dijual dengan kondisi yang segar.
“Jangan sudah beli ikan mahal tapi tidak segar.
Ini yang mesti dihindari. Karena yang jika pun mahal yang sejahtera adalah nelayan.
Jangan yang nikmati tengkulak”.
“Tapi patut diakui juga harga jual ikan di pasaran
hampir tidak ikuti standar yang ditentukan pemerintah. Oleh sebab itu kita
harap penjual ikan kembali kepada standar harga yang ditentukan pemerintah
setempat,” imbaunya.